Rabu 09 Jun 2021 18:41 WIB

Dugaan Lonjakan Kasus Covid di Bangkalan Akibat Amukan B117

ITD Unair menemukan varian Alpha B117 di Bangkalan, Madura.

Warga dari luar daerah antre untuk menjalani tes cepat antigen di Pos Penyekatan Desa Larangan Tokol, Pamekasan, Jawa Timur, Selasa (8/6/2021). Pemkab Pamekasan memberlakukan penyekatan dan tes cepat antigen bagi pendatang yang akan masuk ke kabupaten itu menyusul terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan dalam dua pekan terakhir.
Foto: ANTARA/Saiful Bahri
Warga dari luar daerah antre untuk menjalani tes cepat antigen di Pos Penyekatan Desa Larangan Tokol, Pamekasan, Jawa Timur, Selasa (8/6/2021). Pemkab Pamekasan memberlakukan penyekatan dan tes cepat antigen bagi pendatang yang akan masuk ke kabupaten itu menyusul terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan dalam dua pekan terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dadang Kurnia, Antara

Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bangkalan sedang mengalami lonjakan. Menurut Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron, lonjakan kasus Covid-19 di daerahnya dipicu penularan pada klaster keluarga setelah warga Bangkalan melakukan mudik Lebaran.

Baca Juga

Mulai 10 April hingga 7 Juni 2021, kasus Covid-19 di Bangkalan, tepatnya di empat kecamatan, melonjak drastis. Satgas Covid-19 Kabupaten Bangkalan mencatat, kenaikan kasus konfirmasi positif dari 12 kasus menjadi total 322 kasus.

“Pasien Covid-19 tertinggi ada di empat kecamatan, yakni Kecamatan Arosbaya, Klampis, Geger, dan Kecamatan Kota,” kata Abdul Latif melalui siaran tertulisnya, Rabu (9/6).

Abdul Latif menambahkan, dari 150 tempat tidur di RSUD Syarifa Ambami Ratoh Ebu, yang saat ini terpakai mencapai 93 pasien. Kemudian, dari 74 tempat tidur di Balai Diklat terpakai 35  dan di Balai Latihan Kerja (BLK) dari 30 tempat tidur terpakai 17 pasien OTG.

“Untuk penyekatan masih diberlakukan di wilayah Arosbaya, di penyeberangan Kamal dan akses masuk Suramadu sisi Madura,” ujarnya.

Ketua Institute of Tropical Disease (ITD) Unair Prof Maria Lucia Inge Lusida mengatakan, whole genome sequencing yang dilakukan ITD telah menemukan dua mutasi virus corona yang berasal dari luar Indonesia.

"Dua varian itu, B117 atau varian Alpha yang awalnya ditemukan di Inggris dan B1351 varian Beta asal Afrika Selatan. Yang B117 dari Bangkalan dan B135 dari Jember," ujar Inge, Selasa (8/6).

Meski begitu, Inge tidak bisa langsung menyimpulkan bahwa penemuan mutasi virus corona itu yang membuat kasus Covid-19 di Bangkalan meningkat. Menurutnya, untuk menyimpulkan bahwa penyebab lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan akibat mutasi virus baru, harus melalui penelitian epidemiologis secara komprehensif.

"Itu masih dugaan, perlu pengamatan yang lebih cermat dan melibatkan ahli epidemiologi untuk memastikan hal itu," tutur dia.

Rektor Unair Mohammad Nasih menegaskan, tidak serta-merta temuan B117 bisa dihubungkan dengan lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan saat ini. Proses untuk menganalisis strain suatu virus, kata dia, membutuhkan waktu yang lama.

"Yang beredar itu adalah temuan sebulan lalu, bukan sekarang. Jangan dikaitkan, sebab nanti bisa berpengaruh pada psikologis para pasien," kata Nasih, Rabu (9/6).

Sampel varian Alpha (B117) itu, dia menambahkan, berasal dari spesimen pekerja migran Indonesia (PMI) yang memang harus dites usap antigen dan PCR sebelum kembali ke daerah asalnya masing-masing. Setelah diketahui positif pun, katanya, mereka harus diisolasi secara terpusat di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya sehingga kecil kemungkinan terjadi penularan di kampung halamannya.

Sementara itu, soal kemungkinan adanya mutasi virus corona di Bangkalan hingga membuat lonjakan kasus, menurut Nasih, pihaknya masih harus melakukan penelitian lebih lanjut. Saat ini, para peneliti di ITD Unair sudah mulai mencermati spesimen dari Bangkalan.

"Sekarang sampel Bangkalan baru diterima dua hari lalu, yakni 40 sampel yang sekarang sedang dikerjakan ITD dengan whole genom sequencing," katanya.

Dengan serangkaian proses yang diperlukan, ia memperkirakan hasil whole genome sequencing dari sampel Bangkalan baru bisa diumumkan pada Sabtu atau Ahad pekan ini. "Proses ini nantinya akan mengungkap apakah virus corona yang menyerang Bangkalan hingga membuat beberapa tenaga kesehatannya meninggal dunia merupakan mutasi atau bukan," demikian kata Nasih.

In Picture: Tes Antigen Warga Madura

 

photo
Warga memperlihatkan surat keterangan bebas Covid-19 kepada petugas di Pelabuhan Jangkar, Situbondo, Jawa Timur, Senin (7/6/2021). Petugas gabungan melakukan tes antigen untuk warga Pulau Madura yang akan masuk Pulau Jawa menyusul terjadinya lonjakan kasus di Madura dan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. - (SENO/ANTARA )

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement