REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Layanan 5G diperkirakan menghasilkan cuan atau keuntungan yang kemungkinan didapatkan Telkomsel semakin signifikan. Terlebih ketika Telkomsel berinvestasi di perusahaan digital.
"Apalagi saat ini risiko yang harus ditanggung Telkomsel ketika berinvestasi di sebuah perusahaan sangat kecil," kata Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk David Sumual melalui keterangan tertulis, Rabu (9/6).
David melihat potensi keuntungan besar dari investasi yang dilakukan Telkom dan Telkomsel di perusahaan digital. Namun ekonom BCA ini mengatakan, untuk mendapatkan keuntungan investasi yang optimal, setidaknya dibutuhkan waktu minimal lima tahun.
Kemudian untuk investasi yang dilakukan Telkomsel di Gojek, menurut David, bisa langsung direalisasikan ketika GoTo IPO di bursa.
"Saya optimis keuntungan yang didapat Telkomsel dari investasi mereka di perusahaan digital akan lebih besar dari investasi yang mereka lakukan di bisnis konektivitas," ungkap David.
Saat ini pertumbuhan perusahaan digital lebih besar dari bisnis konektivitas. Bisnis konektivitas yang telah dimiliki Telkomsel sudah matang sehingga saat ini potensi tumbuhnya juga sudah terbatas.
Ia menilai, sangat positif diversifikasi dan pengembangan usaha yang dilakukan oleh Telkom dan Telkomsel. Nantinya Telkomsel bisa masuk ke ekosistem digital lainnya untuk dapat terus menjaga bisnis konektivitasnya.