Jumat 11 Jun 2021 19:04 WIB

Melonjak, Positif Covid-19 di Indramayu Bertambah 189 Kasus

"Ya memang ada peningkatan. Ini harus diwaspadai," kata Deden.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andri Saubani
Petugas pemulasaraan dan pemakaman jenazah Covid-19 di Kabupaten Indramayu sedang melaksanakan tugasnya. Meski berisiko tinggi, namun honor mereka belum dibayar selama enam bulan terakhir.
Foto: Istimewa
Petugas pemulasaraan dan pemakaman jenazah Covid-19 di Kabupaten Indramayu sedang melaksanakan tugasnya. Meski berisiko tinggi, namun honor mereka belum dibayar selama enam bulan terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Indramayu melonjak tinggi. Kewaspadaan pun telah dilakukan untuk mengantisipasi kondisi tersebut.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, jumlah total kasus terkkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Indramayu hingga Jumat (11/6) pukul 12.00 WIB, tercatat ada 8.981 kasus. Jumlah itu mengalami peningkatan sebanyak 189 kasus dibandingkan sehari sebelumnya.

Baca Juga

Sementara itu, untuk pasien meninggal dunia, tercatat ada 206 orang. Jumlah itu bertambah dua orang dibandingkan kemarin.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, membenarkan adanya kenaikan kasus Covid-19 di Kabupaten Indramayu. Dia mengatakan, tren kenaikan itu mulai terjadi pascalibur lebaran maupun pemilihan kepala desa di Kabupaten Indramayu pada 2 Juni 2021.

"Ya memang ada peningkatan. Ini harus diwaspadai," kata Deden, Jumat (11/6).

Deden menyebutkan, peningkatan kasus Covid-19 itu tersebar merata di semua kecamatan di Kabupaten Indramayu. Dia menyebutkan, saat ini tidak ada klaster baru, kecuali klaster kantor di salah satu puskesmas beberapa waktu yang lalu.

Selain kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang meningkat, lanjut Deden, kematian pasien yang terpapar Covid-19 juga ada kenaikan. Dia menyebutan, rata-rata setiap hari ini ada pasien meninggal sebanyak satu sampai tiga orang per harinya.

"Kebanyakan mereka ada komorbidnya (penyakit penyerta)," terang Deden.

Menghadapi lonjakan kasus tersebut, Deden menyatakan, Satgas Covid-19 tingkat kabupaten sampai kecamatan semakin ketat melakukan pendisiplinan 5M kepada masyarakat. Yakni, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, mencegah kerumunan dan mengurangi mobilitas. Sosialisasi mengenai hal itupun dilakukan lebih masif.

"Kita mengefektifkan dan mendorong tim sastgas tingkat desa sampai RT untuk lebih ketat lagi dalam pelaksanaan protokol kesehatan. Ini yang paling efektif, kita lakukan dari tingkat paling bawah yaitu RT RW hingga desa," tandas Deden.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement