Jumat 11 Jun 2021 20:10 WIB

PPDB Depok Prioritaskan Siswa Kurang Mampu

Disdik Pemprov Jabar juga memantau persiapan pembelajaran tatap muka di sekolah.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Hiru Muhammad
Kadisdik Provinsi Jawa Barat,  Dedi Supandi meninjau persiapan PPDB SMAN di Depok, Jumat (11/6). Selain mengumpulkan seluruh Kepsek SMAN se Kota Depok, Dedi juga melakukan sidak ke tempat pelayanan informasi PPDB SMAN 1 Depok.
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Kadisdik Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi meninjau persiapan PPDB SMAN di Depok, Jumat (11/6). Selain mengumpulkan seluruh Kepsek SMAN se Kota Depok, Dedi juga melakukan sidak ke tempat pelayanan informasi PPDB SMAN 1 Depok.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2021 Tingkat SMAN di Kota Depok diharapkan untuk memprioritaskan siswa dari keluarga kurang mampu. Hal tersebut diutarakan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Dedi Supandi saat meninjau persiapan PPDB Kota Depok di SMAN 1 Kota Depok, Jumat (11/6)."Saya berharap agar memprioritaskan calon siswa dari keluarga kurang mampu di tingkat SMA dan SMK," ujar Dedi.

Untuk itu, siswa yang tidak mampu dan ingin bersekolah namun tidak terdata di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dipersilakan untuk ke Dinas Sosial (Dinsos).

"Disdik Jabar telah bekerjasama dengan Dinsos dan Disdukcapil. Kalau tidak ada di data DTKS, silakan ke Dinsos. Namun saya sarankan kepada penyelenggara, kita prioritaskan warga miskin bisa bersekolah," jelas Dedi.

Selain itu, lanjut Dedi, Disdik Pemprov Jabar sedang melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan PPDB di Kota Depok dan Bekasi.  "Iya kami Disdik Jabar lakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan PPDB SMAN di Depok dan Bekasi," terangnya 

Disdik Pemprov Jabar juga memantau persiapan pembelajaran tatap muka di sekolah. Sebab, direncanakan pembelajaran tatap muka akan dimulai pada Juli mendatang. "Kami juga pantau persiapan pembelajaran tatap muka di  Kota Depok, apakah sudah siap atau belum," kata Dedi.

Dari monitoring dan evaluasi ada beberapa catatan yang didapat. Dedi menyebutkan terkait jalur prestasi dan jalur siswa kurang mampu. "Di Kota Depok ada 16 sekolah SMA dan SMK negeri dengan jumlah 5.600 kouta dan swasta ada 18.000 kouta dengan jumlah sekolah ratusan. Kita lihat memang berbeda jauh antara sekolah tingkat SMA dan SMK negeri dan swasta. Tapi kita terus melakukan evaluasi agar PPDB di Kota Depok berjalan lancar," tutur Dedi. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement