Senin 14 Jun 2021 08:30 WIB

8 Pintu Kebaikan yang Sederhana dan tak Rumit

Allah SWT menyediakan pintu kebaikan yang tak terhingga

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Allah SWT menyediakan pintu kebaikan yang tak terhingga. Ilustrasi Sedekah
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Allah SWT menyediakan pintu kebaikan yang tak terhingga. Ilustrasi Sedekah

REPUBLIKA.CO.ID, — Allah SWT membuka ladang kebaikan selebar-lebarnya. Kebaikan itu bisa datang dari banyak pintu. Sedikitnya ada delapan pintu kebaikan yang dapat dimaksimalkan umat Islam.

Kedelapan pintu kebajikan tersebut sebagaimana disebutkan dalam sejumlah ayat Alquran dan hadits Rasulullah SAW, sebagaimana dikutip dari alukah berikut ini.

Baca Juga

Pertama, bersikap ramah terhadap orang lain. Rasulullah SAW dalam sebuah riwayat bersabda: 

الْمُؤْمِنُ يَأْلَفُ وَيُؤْلَفُ، وَلَا خَيْرَ فِيمَنْ لَا يَأْلَفُ، وَلَا يُؤْلَفُ، وَخَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ “Orang Mukmin adalah orang yang ramah, dan diperlakukan dengan ramah, tidak ada kebaikan pada seseorang yang tidak bebuat ramah, dan tidak pula pada seseorang yang tidak dperlakukan dengan ramah, dan sebaik- baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lain.” (HR At Thabrani).

Kedua, bila dia hidup dengan rentang waktu yang panjang dengan tetap menjaga kualitas kepribadiannya, maka diapun telah patut untuk mendapatkan gelar manusia terbaik. Rasulullah sendiri bersabda mengenai hal ini dalam hadits berikut: 

عَنْ أَبِي بَكْرَةَ أَنَّ رَجُلًا قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ النَّاسِ خَيْرٌ قَالَ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ قَالَ فَأَيُّ النَّاسِ شَرٌّ قَالَ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَسَاءَ عَمَلُه

Dari Abu Bakrah bahwa seorang lelaki bertanya: Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling baik? beliau menjawab: “Orang yang panjang umurnya, dan baik amalnya.” Dia bertanya lagi: “Lalu siapkah orang yang paling buruk?” beliau menjawab: “Orang yang panjang umurnya, namun buruk amalnya.” (HR Tirmidzi, Ahmad)

Ketiga, dan ini adalah Abu Bakar bin Habib, semoga Allah merahmatinya. Ketika kematian menjemputnya, para sahabatnya berkata kepadanya: Beri tahu kami. Dia berkata: "Aku menasihatimu dengan tiga hal: takut kepada Allah SWT, dan melihat-Nya di pengasingan diri, dan waspadalah terhadap kematianku, karena aku telah hidup enam puluh satu tahun, dan aku belum pernah melihat dunia. 

Keempat, paling baik dalam bertransaksi. Rasulullah SAW dalam sebuah riwayat bersabda:  

حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي رَافِعٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَسْلَفَ مِنْ رَجُلٍ بَكْرًا وَقَالَ إِذَا جَاءَتْ إِبِلُ الصَّدَقَةِ قَضَيْنَاكَ فَلَمَّا قَدِمَتْ قَالَ يَا أَبَا رَافِعٍ اقْضِ هَذَا الرَّجُلَ بَكْرَهُ فَلَمْ أَجِدْ إِلَّا رَبَاعِيًا فَصَاعِدًا فَأَخْبَرْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَعْطِهِ فَإِنَّ خَيْرَ النَّاسِ أَحْسَنُهُمْ قَضَاءً

“Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Ammar berkata, telah menceritakan kepada kami Muslim bin Khalid berkata, telah menceritakan kepada kami Zaid bin Aslam dari 'Atha bin Yasar dari Abu Rafi' berkata, "Rasulullah SAW meminjam seekor unta muda dari seorang laki-laki. Beliau bersabda: "Jika unta zakat telah tiba maka akan kami ganti." Ketika unta zakat itu telah tiba, beliau bersabda: "Wahai Abu Rafi', bayarkanlah unta tersebut kepada laki-laki ini." Namun aku tidak mendapatkan kecuali unta yang umurnya di atas tujuh tahun lebih, lalu hal itu aku kabarkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau bersabda: "Berikanlah. Sesungguhnya sebaik-baik orang adalah yang paling baik dalam memberikan pembayaran.

Kelima, tidak menyakiti perasaan orang lain. Dalam surat Fussilat ayat 33 disebutkan tentang pentingnya menjaga perasaan orang lain.

وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ “Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, "Sungguh, aku termasuk orang-orang Muslim (yang berserah diri)?” 

Keenam, berkata-kata yang baik dan sopan. Ketujuh, berhati lembut dalam memperlakukan orang lain, dan kedelapan, bersedekah.

Sumber: alukah

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement