Selasa 15 Jun 2021 10:14 WIB

Covid Meroket, DKI Perpanjang PPKM Mikro Hingga 28 Juni

Dinkes mewaspadai varian Delta yang berasal dari luar negeri sudah tersebar di DKI.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Widyastuti.
Foto: Dok BNPB
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Widyastuti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa pekan terakhir. Untuk mencegah masuk ke fase genting, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali memperpanjang kebijakan PPKM skala mikro hingga 28 Juni 2021.

Hal itu tertuang dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) DKI Jakarta Nomor 759 Tahun 2021 dan Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 39 Tahun 2021. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, kondisi pandemi di Ibu Kota menunjukkan tren yang mengkhawatirkan karena peningkatan terjadi terus-menerus dan signifikan, terutama pascalibur Lebaran.

"Selama dua pekan ini, kenaikannya konstan dan cenderung mengalami lonjakan," kata Kepala Dinkes DKI Jakarta, Widyastuti, dalam keterangan tertulis resminya di Jakarta, Selasa (15/6).

Widyastuti menyampaikan, data per 14 Juni 2021 menunjukkan kasus aktif di Jakarta mencapai angka 19.096 atau naik 9 ribuan kasus. Bahkan, kata dia, beberapa hari ini pertambahan kasus Covid-19 mencapai 2.000, 2.300, 2.400, dan 2.700 dengan kenaikan positivity rate yang juga signifikan pada angka 17,9 persen.

Menurut Widyastuti, ada hal lain yang juga tak kalah mengkhawatirkan, yakni varian baru mutasi virus Sars-Cov-2 atau Covid-19. Varian itu berasal dari luar negeri, yang transmisi virusnya sudah ada di Jakarta. Dia menjelaskan, ada beberapa varian yang harus diwaspadai, terutama varian Delta B1617.2 yang sudah bertransmisi di Jakarta.

“Varian baru ini cukup merepotkan karena mereka memiliki kemampuan tersendiri untuk menginfeksi kita, seperti kita ambil contoh varian Delta B1617.2 yang amat mudah menyebar dan varian Beta B1351 yang amat mudah membuat gejala menjadi berat atau lebih mematikan," ujar Widyastuti.

"Meskipun menurut penelitian terakhir, seluruh varian masih dapat diantisipasi dengan vaksin, tetapi ini benar-benar harus kita waspadai bersama," katanya menambahkan.

Widyastuti menyampaikan, seluruh jajaran Pemprov DKI kini sedang bekerja menyiapkan antisipasi jangka pendek terlebih dahulu. Salah satunya dengan menambah semaksimal mungkin kapasitas keterisian tempat tidur isolasi atau bed occupancy rate (BOR).

"BOR kita juga naik signifikan per tanggal 14 Juni. Kapasitas tempat tidur isolasi sebanyak 7.341 terisi 5.752 atau sudah menyentuh 78 persen hanya dalam dua pekan dan ICU sebesar 1.086 terisi 773 atau 71 persen," ungkap Widyastuti.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement