Para astronom berangkat di tengah malam melintasi dataran datar Sinjar di Irak, satu kelompok berjalan ke utara, yang lain ke selatan, sampai mereka mengukur satu derajat bumi, sebelum berjalan kembali ke satu sama lain dengan hati-hati menghitung jarak. Di bawah pengaruh Al-Makmun, penemuan ilmiah berkembang di Era Dinasti Abbasiyah.
Visi, rasa ingin tahu, dan karismanya membantu memicu salah satu zaman intelektual terbesar sepanjang masa. Akhirnya, Baghdad menjadi pusat studi humaniora dan sains yang tak tertandingi, termasuk matematika, astronomi, kedokteran, kimia, geografi, filsafat, sastra, dan seni serta beberapa mata pelajaran lain seperti astrologi.
Hingga akhirnya, bangsa Mongol menghancurkan Bayt al-Hikmah bersama dengan reputasi memukau Baghdad ketika mereka menyerang kota itu pada 1258.