Rabu 16 Jun 2021 04:50 WIB

Ketika Baghdad Abad ke-9 Menghidupkan Kembali Astronomi

Bayt al-Hikmah didirikan oleh khalifah kelima Dinasti Abbasiyah, Harun al-Rasyid

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Para cendikiawan di Bayt Al Hikmah Baghdad pada abad 9 M.
Foto:

Al-Makmun, khalifah ketujuh Dinasti Abbasiyah, membawa karya-karya Plato, Aristoteles, Ptolemy, Hippocrates dan Euclid dari barat dan meminta mereka menerjemahkan kata demi kata di Bayt al-Hikmah, yang menampung perpustakaan besar dengan berbagai galeri yang dikhususkan untuk setiap cabang ilmiah.

Selama masa pemerintahannya, Al-Makmun menempatkan kekuatan dan kekayaannya yang luar biasa dalam penemuan ilmiah. Khalifah dan bangsawan istananya membayar dengan sebagian besar perak untuk melaksanakan pekerjaan penting transmisi ide-ide dari Yunani kuno, India, Persia dan Suriah ke dalam tradisi Arab.

Karena memperoleh salinan buku-buku ini sangat penting untuk meningkatkan kemampuan Bayt al-Hikmah, Al Makmun secara pribadi menulis kepada Kaisar di Istanbul (Konstantinopel) memintanya untuk mengirim teks-teks kuno sehingga dia bisa menerjemahkannya ke dalam bahasa Arab.

"Pada saat ini, astrologi dijunjung tinggi sebagai ilmu dalam masyarakat Arab. Bintang-bintang dan planet-planet dianggap memengaruhi peristiwa di bumi dan astrologi dilakukan dengan sangat memperhatikan detail," tulis Isabella Bengoechea, seorang jurnalis di The Times.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement