REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rombongan Majelis Ulama Indonesia (MUI), dipimpin oleh Sekretaris Jenderal MUI Buya Dr Amirsyah Tambunan, bersama Ketua MUI Dr Sudarnoto Abdul Hakim, Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Bunyan Saptomo, Wakil Ketua Komisi Ustadzah Amirah dan Hendro Wibowo melakukan kunjungan persahabatan kepada Duta Besar Kanada untuk Indonesia HE Mr Cameron Mackay di Jakarta, Rabu (16/6). Kunjungan ini dimaksudkan untuk bertukar pikiran terkait dengan peristiwa pembunuhan keluarga Muslim oleh seorang anak muda anti Islam dan umat Islam.
Siaran pers MUI yang diterima Republika.co.id menyebutkan, pertemuan diawali dengan penjelasan Ketua MUI, Sudarnoto, tentang maksud kunjungan sambil menyampaikan surat resmi yang ditandatangani Sekjen dan Ketua MUI. Surat tersebut antara lain (a) menyatakan keprihatinan mendalam dan belasungkawa atas meninggalnya keluarga Muslim di Kanada karena dibunuh oleh seorang yang anti-Islam. (b) apresiasi kepada pemerintah Kanada yang telah menyatakan sikap tegas mengutuk tindakan kejahatan berbasis kebencian terhadap Islam/islamofobia (c) mengusulkan langkah-langkah penting secara bersama-sama melawan Islamofobia. Oleh karena itu MUI mendorong program kerja sama Indonesia-Kanada antara lain dialog antaragama.
Duta Besar Kanada, Cameron Mackay menyampaikan apresiasi yang tinggi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada MUI atas ucapan belasungkawa, simpati dan dukungannya kepada pemerintah dan rakyat Kanada atas peristiwa yang terjadi pada Ahad (6/6). Cameron Mackay menegaskan Pemerintah dan masyarakat Kanada benar-benar mengalami shock serta duka yang sangat mendalam atas peristiwa keji yang terjadi dan memalukan ini.
Dia mengungkapkan bahwa Kanada merupakan negara yang multietnik dan beragam agama serta menjunjung tinggi nilai toleransi, menghargai perbedaan dan membangun kebersamaan. Pembunuhan yang terjadi bukan sekedar teror biasa akan tetapi merupakan tindakan anti terhadap Islam dan umat Islam. “Kejahatan yang bermuara kepada kebencian ini tidak saja diarahkan kepada umat Islam, akan tetapi juga kepada komunitas Yahudi dan bahkan kelompok minoritas lainnya di Kanada,” kata Cameron.
Cameron Mackay menegaskan kepada rombongan MUI bahwa tindakan kejahatan seperti ini sering terjadi dan bahkan semakin meningkat belakangan ini. “Salah satu faktor penyebabnya adalah ketidaksiapan masyarakat terutama anak-anak muda di Kanada dalam menghadapi perubahan kahidupan,” ujarnya. Dubes Kanada menyambut positif ajakan MUI untuk menjalin kerja sama memerangi Islamofobia baik di Kanada maupun negara lain.
Dalam pertemuan itu, Sekjen MUI, Buya Amirsyah Tambunan, juga menjelaskan tentang pandangan dan sikap MUI yang tegas terkait dengan kerukunan hidup beragama di Indonesia termasuk pendirian rumah ibadah, tindakan teror yang mengatasnamakan agama, LGBT dan kelompok-kelompok minoritas lainnya.
Sementara itu Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Bunyan Saptomo menekankan pentingnya penguatan kerja sama Kanada dengan Indonesia dalam dialog antaragama. “Kami mengharapkan kesediaan Dubes Kanada untuk mengisi talkshow di TV MUI berkaitan dengan kehidupan umat Islam dan toleransi hidup beragama di Kanada,” kata Bunyan Saptomo.