Rabu 16 Jun 2021 22:54 WIB

Pengurus Majelis Ulama Indonesia Sambangi Dubes Kanada 

MUI mendorong program kerja  sama Indonesia-Kanada antara lain dialog antaragama.

Sekretaris Jenderal MUI Buya Dr  Amirsyah Tambunan  (ketiga dari kanan) menyerahkan cindera mata kepada Duta Besar Kanada untuk Indonesia Cameron Mackay (ketiga dari kiri).
Foto: Dok MUI
Sekretaris Jenderal MUI Buya Dr Amirsyah Tambunan (ketiga dari kanan) menyerahkan cindera mata kepada Duta Besar Kanada untuk Indonesia Cameron Mackay (ketiga dari kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rombongan Majelis Ulama Indonesia (MUI), dipimpin oleh Sekretaris Jenderal MUI Buya Dr  Amirsyah Tambunan,  bersama Ketua MUI Dr  Sudarnoto Abdul Hakim, Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Bunyan Saptomo, Wakil Ketua Komisi Ustadzah Amirah dan Hendro Wibowo melakukan kunjungan persahabatan kepada Duta Besar Kanada untuk Indonesia HE Mr  Cameron Mackay di Jakarta, Rabu (16/6). Kunjungan ini dimaksudkan untuk bertukar pikiran terkait dengan peristiwa pembunuhan keluarga Muslim oleh seorang anak muda anti Islam dan umat Islam.

Siaran pers MUI yang diterima Republika.co.id menyebutkan, pertemuan diawali dengan penjelasan Ketua MUI, Sudarnoto, tentang maksud kunjungan sambil menyampaikan surat resmi yang ditandatangani Sekjen dan Ketua MUI. Surat tersebut antara lain  (a) menyatakan keprihatinan mendalam dan belasungkawa atas meninggalnya keluarga Muslim di Kanada karena dibunuh oleh seorang yang anti-Islam. (b) apresiasi kepada pemerintah Kanada yang telah menyatakan sikap tegas mengutuk tindakan kejahatan berbasis kebencian terhadap Islam/islamofobia (c) mengusulkan langkah-langkah penting secara bersama-sama melawan Islamofobia. Oleh karena itu MUI mendorong program kerja  sama Indonesia-Kanada antara lain dialog antaragama.

Duta Besar Kanada, Cameron Mackay   menyampaikan apresiasi yang tinggi dan  terima kasih yang sebesar-besarnya kepada MUI atas ucapan belasungkawa, simpati dan dukungannya kepada pemerintah dan rakyat Kanada atas peristiwa yang terjadi pada Ahad  (6/6). Cameron Mackay menegaskan Pemerintah dan masyarakat Kanada benar-benar mengalami shock serta duka yang sangat mendalam atas peristiwa keji yang terjadi dan memalukan ini.

Dia mengungkapkan bahwa Kanada merupakan negara yang multietnik dan beragam agama serta menjunjung tinggi nilai toleransi, menghargai perbedaan dan membangun kebersamaan. Pembunuhan yang terjadi bukan sekedar teror biasa akan tetapi merupakan tindakan anti terhadap Islam dan umat Islam. “Kejahatan yang bermuara kepada kebencian  ini tidak saja diarahkan kepada umat Islam, akan tetapi juga kepada komunitas Yahudi dan bahkan kelompok minoritas lainnya di Kanada,” kata Cameron.

Cameron Mackay menegaskan kepada rombongan MUI bahwa  tindakan kejahatan seperti ini sering terjadi dan bahkan semakin meningkat belakangan ini. “Salah satu faktor penyebabnya adalah ketidaksiapan masyarakat terutama anak-anak muda di Kanada dalam menghadapi perubahan kahidupan,” ujarnya. Dubes Kanada menyambut positif   ajakan MUI untuk menjalin kerja sama  memerangi Islamofobia baik di Kanada maupun negara lain. 

Dalam pertemuan itu, Sekjen MUI, Buya Amirsyah Tambunan, juga menjelaskan tentang pandangan dan sikap MUI yang tegas terkait dengan kerukunan hidup beragama di Indonesia termasuk pendirian rumah ibadah, tindakan teror yang mengatasnamakan agama, LGBT dan kelompok-kelompok minoritas lainnya.

Sementara itu Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Bunyan Saptomo menekankan  pentingnya penguatan kerja sama Kanada dengan Indonesia dalam dialog antaragama. “Kami mengharapkan kesediaan Dubes Kanada untuk mengisi talkshow di TV MUI berkaitan dengan kehidupan umat Islam dan toleransi hidup beragama di Kanada,” kata Bunyan Saptomo.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement