REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong industri mainan anak di Tanah Air agar semakin meningkatkan inovasi produk sehingga mampu bersaing dengan produk impor. Apalagi, Indonesia sebagai pasar besar berpeluang mengembangkan industri mainan anak.
"Kami berupaya meningkatkan kinerja industri mainan anak. Tujuannya agar dapat memberikan kontribusi signfikan terhadap perekonomian nasional," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, kemarin.
Agus mengemukakan, performa industri mainan anak nasional menunjukan tren positif. Hal ini tecermin dari capaian nilai ekspornya yang kian meningkat selama tiga tahun terakhir. Pengapalan produk mainan anak menembus 320 juta dolar AS sepanjang 2018, melonjak jadi 343 juta dolar AS pada 2020.
Terdapat 131 unit usaha mainan anak pada skala industri menengah dan besar di Tanah Air. Unit usaha tersebut, telah mempekerjakan lebih 36 ribu orang. "Artinya, sektor padat karya ini temasuk yang memiliki orientasi ekspor," ujar dia.
Agus memberikan apresiasi atas peluncuran mainan Bima S sebagai karya anak bangsa yang patut dibanggakan. Peluncuran Bima S Toys diharapkan dapat semakin menggairahkan kinerja industri mainan anak nasional.
Mainan tersebut lahir dari serial BIMA S produksi MNC Animation. "Mainan baru dari MNC Group ini diharapkan dapat menstimulasi dan mendorong industri mainan anak dalam negeri untuk terus tumbuh dan berkembang," kata dia.