REPUBLIKA.CO.ID, LABUAN BAJO -- General Manager Network Operation and Quality Management Bali Nusra Didi Djumardi mengatakan, Telkomsel sudah membangun sebanyak 1.307 unit Base Transceiver Station (BTS) berteknologi 4G di Provinsi Nusa Tenggara Timur guna mendukung digitalisasi UMKM setempat.
"Ribuan BTS ini tersebar pada 22 kabupaten/kota yang semuanya ter-cover teknologi 4G yang berkecepatan cukup baik," katanya di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Kamis (17/6).
Ia mengemukakan hal itu berkaitan dengan dukungan Telkomsel terhadap digitalisasi UMKM di NTT melalui pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi. Dengan pembangunan 1.307 unit BTS berteknologi 4G, kata dia, maka bisa memudahkan para pelaku UMKM dalam mengakses internet untuk melakukan promosi dan pemasaran produk mereka.
Didi Djumardi mengakui bahwa belum semua wilayah NTT tercakup jaringan 4G dari Telkomsel karena beberapa tantangan yang dihadapi di lapangan seperti karakteristik populasi masyarakat di NTT tinggal secara terpisah.
Kondisi ini, kata dia, berdampak pada kebutuhan BTS yang lebih banyak untuk bisa melayani masyarakat yang tersebar di sebagian kecil wilayah. Selain itu kondisi infrastruktur terutama jaringan listrik yang belum menjangkau semua desa di NTT serta tidak adanya jaringan fiber optik yang tidak mendukung konektivitas dari BTS Telkomsel.
Di sisi lain, lanjutnya, juga ada tantangan medan geografis, salah satunya di Pulau Flores yang berbukit-bukit yang menyulitkan Telkomsel untuk membangun BTS. Didi Djumardi mengatakan meski demikian Telkomsel tetap berkomitmen untuk membangun infrastruktur jaringan pada wilayah yang bisa terjangkau namun belum memiliki jaringan guna mendorong upaya transformasi ke arah digital.
Pihaknya juga berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk membangun lokasi-lokasi Telkomsel pada tempat yang belum terjangkau sepanjang infrastruktur seperti jaringan listrik tersedia.