Jumat 18 Jun 2021 13:50 WIB

Erdogan: Uni Eropa tak Dapat Jadi Pusat Kekuatan tanpa Turki

Ankara berharap Uni Eropa segera memperbaiki kebutaan strategis serta memajukan proses keanggotaan Turki, kata presiden Turki - Anadolu Agency

Ankara berharap Uni Eropa segera memperbaiki kebutaan strategis serta memajukan proses keanggotaan Turki, kata presiden Turki - Anadolu Agency
Ankara berharap Uni Eropa segera memperbaiki kebutaan strategis serta memajukan proses keanggotaan Turki, kata presiden Turki - Anadolu Agency

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Kamis mengatakan, Uni Eropa tidak dapat mencapai tujuannya untuk menjadi pusat kekuatan tanpa kehadiran Turki.

"Tidak mungkin bagi Uni Eropa (UE) untuk mencapai tujuannya menjadi pusat daya tarik dan kekuatan dunia tanpa menarik Turki sebagai anggota penuh," kata Erdogan berbicara pada KTT Proses Kerja Sama Eropa Tenggara (SEECP) di Antalya, kota pesisir Mediterania, Turki.

Baca Juga

Ankara mengharapkan Uni Eropa “segera melepaskan diri dari kebutaan strategisnya", dan memajukan proses aksesi Turki dalam kerangka agenda positif, ujar dia.

Presiden Turki juga mengkritik peningkatan rasialisme, Islamofobia, dan sentimen anti-imigran dalam skala global. Dia mengungkapkan bahwa masalah-masalah tersebut secara bertahap berubah menjadi masalah keamanan nasional.

KTT SEECP tahun ini digelar di bawah kepemimpinan Turki dan juga menandai peringatan 25 tahun berdirinya SEECP. Organisasi SEECP menyatukan Turki, Albania, Bosnia dan Herzegovina, Bulgaria, Republik Makedonia, Rumania, Serbia, Yunani, Kroasia, Moldova, dan Montenegro.

Menurut Kementerian Luar Negeri Turki, SEECP merupakan simbol keinginan bersama negara-negara di kawasan itu untuk meningkatkan kerja sama di antara mereka sendiri dan mendirikan stabilitas abadi di Eropa Tenggara. Kepemimpinan SEECP yang berikutnya akan diambil oleh Yunani.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/erdogan-uni-eropa-tak-dapat-jadi-pusat-kekuatan-tanpa-turki/2277440
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement