REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi covid-19 telah membuat transformasi digital terakselerasi dengan cepat dan menjadi sebuah tatanan baru dalam bekerja dan beraktivitas sehari hari. Teknologi informasi menjadi tulang punggung utama menggantikan dimensi jarak dan fisik ke dalam sistem siber.
"Dengan implementasi teknologi informasi dan komunikasi, ternyata kita dapat bekerja secara efektif dan bahkan lebih produktif dimana saja dan kapan saja untuk melaksanakan tugas lebih produktif, cepat dan cermat, sebagaimana prinsip kerja yang selalu diingatkan oleh Bapak Menteri Arifin Tasrif," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial sesaat sebelum peluncuran Tim Tanggap Insiden Siber Kementerian ESDM, Jumat (18/6).
Implementasi teknologi informasi mampu mentransformasikan proses bisnis layanan kepada publik, khususnya sektor ESDM, termasuk perizinan yang menjadi lebih sederhana, akuntabel, dan transparan. Hal ini sesuai perintah Presiden Joko Widodo yang disampaikan diberbagai kesempatan untuk memberikan layanan lebih cepat secara online.
"Kementerian ESDM berkontribusi lebih dari 50 persen terhadap penerimaan negara bukan pajak (PNBP), jadi tahun lalu, bahkan tahun ini juga perkiraan kontribusi dari Kementerian ESDM itu diperkirakan Rp 120 triliun baik itu dari sektor migas, mineral batubara, ketenagalistrikan dan energi baru terbarukan, dan seluruh proses ini berbasis perizinan secara online sesuai dengan amanat Bapak Presiden, kita harus lebih melayani publik secara lebih cepat melalui online," tambah Ego.
Menurut Ego, Kementerian ESDM memang sangat rentan terhadap serangan siber, mengingat seluruh proses, dari sisi kerahasiaan data, interkasi perizinan sangatlah tinggi, terbukti dari kontribusi sektor ESDM terhadap PNBP lebih dari 54 persen secara nasional.
"Kami dan Bapak Menteri ESDM sangat mengapreasiasi bimbingan dari BSSN kepada Kementerian ESDM, karena masifnya peningkatan teknologi informasi dan komunikasi pada penyelenggaraan pemerintahan di Kementerian ESDM akan meningkat pula risiko terhadap ancaman dan gangguan keamanan siber. Karena itu kami menyambut baik dan berterima kasih atas penetapan Kementerian ESDM oleh Badan Siber dan Sandi Negara sebagai salah satu instansi pemerintah dalam program pembentukan Tim Tanggap Insiden Siber (Computer Security Incident Response Team/ CSIRT)," jelas Ego.