Senin 21 Jun 2021 18:56 WIB

Pengaruh Ganjil-Genap Bagi Beberapa Sektor di Kota Bogor

Okupansi hotel di Kota Bogor menurun sekitar 40 persen saat ganjil-genap diterapkan

Rep: sabrina zakaria/ Red: Hiru Muhammad
Petugas Dishub menghentikan kendaraan saat pemberlakuan aturan ganjil genap di Jalan Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat, Ahad (20/6). Pemerintah Kota Bogor kembali memberlakukan aturan ganjil genap untuk kendaraan roda dua dan empat pada setiap akhir pekan untuk mengurangi mobilitas warga sekaligus mengendalikan lonjakan kasus positif Covid-19 di Kota Bogor. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas Dishub menghentikan kendaraan saat pemberlakuan aturan ganjil genap di Jalan Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat, Ahad (20/6). Pemerintah Kota Bogor kembali memberlakukan aturan ganjil genap untuk kendaraan roda dua dan empat pada setiap akhir pekan untuk mengurangi mobilitas warga sekaligus mengendalikan lonjakan kasus positif Covid-19 di Kota Bogor. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Pada akhir pekan lalu, sistem ganjil-genap kembali diterapkan di Kota Bogor, tepatnya di lingkar sistem satu arah (SSA). Penerapan ganjil-genap ini memberi dampak bagi beberapa sektor, mulai dari pusat perbelanjaan, hotel, dan tempat wisata.

Salah satunya, pusat perbelanjaan Bogor Trade Mall (BTM) di Jalan Ir. Juanda, Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor yang juga terletak di jalur SSA. Chief Marketing Communication BTM, Chintan Silalahi mengatakan, penerapan ganjil-genap pada akhir pekan menyebabkan penurunan jumlah pengunjung.

Meski tidak bisa menyebutkan berapa besar jumlah penurunan, Chintan mengatakan, menurunnya jumlah pengunjung disebabkan oleh jalan menuju BTM yang ditutup oleh petugas.“Terkait penerapan ganjil-genap di Bogor sangat berpengaruh terhadap mal BTM. Mengingat banyaknya pengalihan jalan serta akses menuju ke BTM juga ditutup oleh pihak petugas. Sehingga pengunjung yang akan datang ke BTM sangat kesulitan mendapatkan akses,” kata Chintan kepada Republika, Senin (21/6).

Hal serupa terjadi di tempat wisata Kebun Raya Bogor. General Manager Corporate Communication and Security PT MNR, Zaenal Arifin menyebutkan, pengunjung Kebun Raya Bogor pada akhir pekan ini lebih banyak pada Ahad. Namun, jumlah tersebut berkurang sebesar sekitar 60 persen jika dibandingkan pada akhir pekan sebelumnya.“Sangat berdampak kepada pengunjung, menurun lebih dari 60 persen. Sebelumnya pengunjung 4.000 sampai 5.000 pada akhir pekan,” ujar Zaenal.

Terpisah, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor, Yuno Abeta Lahay mengatakan, okupansi hotel di Kota Bogor menurun sebesar sekitar 40 persen ketika ganjil-genap diterapkan. Namun, para pengelola hotel sudah memperkirakan akan terjadi penurunan okupansi ketika mendengar kabar ganjil-genap kembali diterapkan.

Meski demikan, Yuno mengatakan, beberapa hotel dari 110 hotel yang ada di Kota Bogor sempat membuat promosi ganjil genap. Seiring dengan diterapkannya kembali ganjil-genap di Kota Bogor.“Kita ikut aturan saja. Pengaruhnya pasti ada. Akhir pekan ini turun sekitar 40 persen,” katanya.

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement