Rabu 23 Jun 2021 05:52 WIB

Tutup Tempat Wisata dan Hiburan!

Penutupan perlu dilakukan untuk meminimalisasi potensi orang banyak berkumpul.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah wisatawan memanfaatkan waktu dengan rekreasi di Pantai Sambolo Anyer, Serang, Banten.
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Sejumlah wisatawan memanfaatkan waktu dengan rekreasi di Pantai Sambolo Anyer, Serang, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali meminta, agar pemerintah segera mengevaluasi kebijakan yang memperbolehkan tempat wisata dan hiburan beroperasi di tengah melonjaknya kasus covid-19. Menurutnya, kebijakan tersebut perlu dilakukan dengan memperhatikan kondisi saat ini yang dinilai semakin mengkhawatirkan.

"Jadi, segala kegiatan yang berpotensi menyebabkan kerumunan jangan dilakukan dulu," kata Ahmad dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/6).

Ahmad menilai, langkah penutupan tempat wisata dan hiburan dinilai perlu dilakukan untuk meminimalisasi potensi orang berkumpul dalam jumlah banyak di satu tempat. Ketua Fraksi NasDem DPR RI itu juga menilai, kebijakan dibukanya tempat hiburan atau wisata bertolak belakang dengan upaya menekan penyebaran covid-19. Sehingga, evaluasi atas kebijakan sebelumnya itu mutlak dilakukan.

Ali mencontohkan, pemerintah memperketat kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), tetapi di sisi lain tempat hiburan masih diizinkan beroperasi, salah satunya adalah bioskop.

Menurut dia, penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat tidak menjamin keselamatan pengunjung bioskop dari paparan virus corona. Sebab, para pengunjung itu berkumpul dalam waktu yang lama pada satu ruangan.

"Misalnya, puluhan orang nonton selama dua jam di satu ruangan. Meski mereka menerapkan prokes, potensi tertular covid itu masih ada," jelas legislator NasDem dapil Sulawesi Tengah ini.

Ahmad mendesak pemerintah untuk mengambil keputusan tegas terkait penanganan covid-19. Ia setuju jika pembatasan kegiatan masyarakat harus dilakukan secara maksimal.

"Kami berpandangan tidak ada cara lain untuk memotong penyebaran covid-19 ini selain membatasi interaksi orang," tutur Ali. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement