REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keluar air liur saat tidur atau ileran mungkin merupakan fenomena yang umum saat seseorang tengah tertidur pulas. Air liur yang kerap disebut ‘iler’ ini bisa keluar begitu saja. Namun ternyata kondisi tersebut tidak bisa begitu saja disepelekan.
Apabila disertai gejala lain, kemungkinan orang sedang menghadapi infeksi, reaksi alergi, atau bahkan kondisi pencernaan. Berikut tujuh alasan kenapa seseorang bisa ‘ngiler’ saat tidur, dan apa yang dapat dilakukan untuk mengatasinya, dikutip laman Livestrong, Rabu (23/6).
1. Mengalami Obstruksi Hidung
“Ketika hidung tersumbat, mulut bisa tetap terbuka saat Anda tidur, yang benar-benar membuat Anda ngiler,” kata Shawn Nasseri, MD, seorang ahli bedah telinga, hidung dan tenggorokan.
Jika hidung tersumbat, ia merekomendasikan menggunakan semprotan garam lembut untuk membantu membersihkan hidung. Atau bicarakan dengan dokter Anda tentang perawatan yang tepat.
2. Alergi
Anda mungkin juga mengalami batuk kering, sesak napas atau gatal, mata berair, menurut American College of Allergy, Asthma & Immunology (ACAAI).
"Saat kita akan tidur, hidung tersumbat cenderung terasa lebih buruk karena peningkatan aliran darah ke hidung dan kepala kita," katanya.
Dr. Nasseri menyarankan tidur dengan kepala ditinggikan, gunakan pelembab udara di malam hari untuk membuka saluran hidung dan memberikan kelembapan di dalam hidung, manfaatkan semprotan garam sebelum tidur untuk membersihkan hidung.
3. Mengalami Infeksi
Ketika memiliki infeksi sinus atau radang tenggorokan, sistem saraf menyebabkan pembengkakan tenggorokan, sehingga lebih sulit untuk menelan air liur Anda. Akibatnya, kata Dr. Nasseri, orang bernapas melalui mulut mereka, sehingga menghasilkan lebih banyak air liur dan, pada akhirnya, ngiler.
Solusinya, konsultasikan dengan dokter terkait perlu atau tidaknya antibiotik. Sementara itu, Dr. Nasseri menyarankan untuk minum banyak cairan dan mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas untuk mengatasi ketidaknyamanan.
4. Menderita GERD
Penyakit refluks gastroesofagus (GERD) menyebabkan refluks asam karena kerongkongan tidak bekerja dengan benar dan memungkinkan asam lambung merayap mundur. Sebagai solusi, coba ubah posisi tidur ke sisi kiri untuk mengurangi refluks asam. Anda juga dapat melakukan perubahan pola makan dan gaya hidup untuk mengatasi refluks asam, termasuk menghindari makan setidaknya beberapa jam sebelum tidur.