Kamis 24 Jun 2021 10:54 WIB

KAI Temukan 16 Penumpang KRL Reaktif Saat Tes Acak

KAI melarang calon penumpang yang positif naik KRL berdasarkan hasil tes antigen.

Petugas melakukan tes cepat antigen kepada calon penumpang kereta listrik (KRL) di Stasiun Tangerang, Banten, Senin (21/6/2021). PT Kereta Commuter Indonesia melakukan tes antigen acak bagi calon penumpang KRL di enam stasiun di Jabotabek seiring meningkatnya kasus COVID-19 di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Foto: ANTARA FOTO/FAUZAN
Petugas melakukan tes cepat antigen kepada calon penumpang kereta listrik (KRL) di Stasiun Tangerang, Banten, Senin (21/6/2021). PT Kereta Commuter Indonesia melakukan tes antigen acak bagi calon penumpang KRL di enam stasiun di Jabotabek seiring meningkatnya kasus COVID-19 di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengelola Kereta Api Indonesia (KAI)Commuter menemukan sebanyak 16 calon penumpang KRLberstatus positif berdasarkan hasil tes usap (swab) antigen secara acak selama tiga hari yang dilakukan di sejumlah stasiun.

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan sejak Senin (21/6), pihaknya menggelar tes acak antigen mencegah penularan Covid-19 dan melarang calon penumpang yang positif naik KRL berdasarkan hasil tes antigen tersebut.

"Dalam tiga hari pertama tes acak antigen ini, total telah ada 450 calon pengguna KRL yang dites dan 16 orang hasilnya reaktif," kata Anne di Jakarta, Kamis (24/6).

Anne menjelaskan calon penumpang yang hasilnya reaktif telah dicegah untuk naik KRL dan selanjutnya datanya diserahkan kepada Puskesmas setempat. Ada pun tes antigen secara acak berlangsung di sejumlah stasiun yang menjadi titik keberangkatan pengguna KRL, yaitu Stasiun Bogor, Cikarang, Bekasi, dan Tangerang.

Sementara pada sore hari, tes antigen dilaksanakan di Stasiun Manggarai dan Tanah Abang. Jumlah tes yang disiapkan KAI Commuter adalah sekitar 150 tes per hari untuk enam stasiun tersebut.

Meski layanan KRL Jabodetabek masih beroperasi bagi masyarakat selama masa pandemi Covid-19, KAI Commuter mengimbau agar penggunaan KRL tersebut bagi warga yang memiliki urusan mendesak dan harus beraktivitas di luar rumah.

Terkait penggunaan KRL, KAI Commuter mencatat terjadi penurunan jumlah pengguna pada Rabu (23/6) hingga pukul 20.00 WIB, sebesar tiga persen dibandingkan waktu yang sama pada hari sebelumnya.

"Tren penurunan ini sejalan dengan aturan dari pemerintah yang meminta masyarakat kembali beraktivitas dari rumah," ujar Anne.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement