Kamis 24 Jun 2021 15:49 WIB

Ridwan Kamil Klaim Jabar Bebas Zona Merah Pekan Ini

Daerah terakhir zona merah di Jabar yakni Kabupaten Bandung dan Bandung Barat.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus raharjo
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat meninjau langsung ketersediaan tempat tidur bagi pasien COVID-19 di RSUP Dr. Hasan Sadikin dan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA), Kota Bandung, Sabtu (12/6/2021) malam.
Foto: Humas Pemprov Jabar
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat meninjau langsung ketersediaan tempat tidur bagi pasien COVID-19 di RSUP Dr. Hasan Sadikin dan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA), Kota Bandung, Sabtu (12/6/2021) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Gubernur Ridwan Kamil menyatakan, pekan ini tidak ada kabupaten/kota zona merah di Jawa Barat. Namun masyarakat harus tetap waspada dan makin ketat disiplin protokol kesehatan 5M. Karena, bebas zona merah bukan berarti prokes kendur.

Sebelumnya, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung berstatus zona merah atau risiko tinggi. Kini status kedua daerah tersebut zona oranye atau risiko sedang.

 

"Ada berita baik pekan ini tidak ada zona merah di Jabar. Provinsi lain masih banyak, kita pekan ini diumumkan tidak ada zona merah. Daerah terakhir (zona merah) adalah Kabupaten Bandung dan Bandung Barat," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Kamis (24/6).

Emil mengatakan, perbaikan keadaan ini merupakan hasil semua stakeholders terutama tenaga kesehatan yang berjuang di garda terdepan. Namun begitu, pandemi masih belum berakhir. "Nah inilah mungkin sebuah upaya yang membuahkan hasil. Tapi situasi masih belum normal," kata Emil.

Apalagi, kata Emil, cukup banyak tenaga kesehatan yang terpapar virus. Meskipun begitu, Pemprov Jabar akan menambah 400 relawan untuk membantu penanganan Covid-19.

"Saya belum ada datanya. Tapi rata-rata cukup banyak (tenaga kesehatan yang terkonfirmasi Covid-19. Di RSUD ini saja ada 84 terkonfirmasi, di Karawang tadi dilaporkan 200-an terkonfirmasi. Mudah-mudahan nanti kita tambahi karena ada relawan 400 yang sudah kita siapkan," ujarnya

Selain pemenuhan tenaga kesehatan, menurut Emil, ia juga akan meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk mengirimkan obat-obatan ke RSUD Bayu Asih Purwakarta. Mengingat, RSUD Purwakarta sedang kekurangan obat-obatan.

Selain itu Pemprovinsi Jabar juga mulai menghitung kebutuhan tabung oksigen di kabupaten/kota. Karena meskipun kebutuhan tabung oksigen masih cukup namun perlu ada antisipasi menyusul naiknya angka kasus Covid-19.

"Semua akan kita assessment per hari ini masih terkendali, tapi dengan kasus naik tentu ketersediaan oksigen sudah kita hitung termasuk tadi kekurangan obat di Purwakarta. Itulah pentingnya saya datang untuk memonitor langsung kekurangan dan tantangan di daerah-daerah," tegas Emil.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement