Kamis 24 Jun 2021 15:59 WIB

Sudah Ditambah, Kapasitas Bed di RSUD Cibinong Menipis

Meski sudah bertambah dari 145 menjadi 242 tempat tidur, sebagian besar sudah terisi

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Esthi Maharani
Petugas medis menyiapkan tenda darurat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (23/6/2021). RSUD Cibinong mendirikan tenda darurat untuk mengantisipasi lonjakan pasien yang dirujuk ke IGD.
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Petugas medis menyiapkan tenda darurat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (23/6/2021). RSUD Cibinong mendirikan tenda darurat untuk mengantisipasi lonjakan pasien yang dirujuk ke IGD.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Sesuai dengan instruksi Bupati Bogor, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, Kabupaten Bogor telah menambah 30 persen tempat tidur untuk isolasi pasien Covid-19. Meski sudah bertambah dari 145 menjadi 242 tempat tidur, sebagian besar tempat tidur untuk isolasi pasien Covid-19 sudah terisi.

Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD Cibinong, Fusia Mediawaty mengatakan, RSUD Cibinong telah menambah lebih dari 30 persen tempat tidur untuk isolasi pasien Covid-19. Dia menyebutkan, pada pekan lalu, jumlah tempat tidur untuk pasien Covid-19 ada 145 dari total 516 tempat tidur yang ada di RSUD Cibinong.

“Kita sudah lebih dari 30 persen penambahannya. Jadi awalnya 145, kita tambah menjadi 151, hingga tanggal 18 Juni bertambah jadi 201. Sampai tanggal 23 Juni menjadi 242. Jadi instruksi Ibu Bupati sudah kita laksanakan dengan maksimal,” ujar Fusia, Rabu (24/6).

Dia mengatakan, membludaknya pasien Covid-19 di RSUD Cibinong membuat pihaknya tidak bisa menghentikan pelayanan. RSUD Cibinong pun berusaha memaksimalkan apa yang bisa dilakukan. Salah satunya dengan mengurai antrean pasien sebelum triase, ke tenda darurat yang diberi oleh Polsek Cibinong.

Lebih lanjut, Fusia memaparkan, berdasarkan data yang dimilikinya, pada Rabu (23/6), 229 tempat tidur isolasi pasien Covid-19 sudah terisi. Artinya, tempat tidur yang tersedia untuk pasien Covid-19 hanya 13 tempat tidur. “Jadi tidak mungkin kita isi dengan pasien dewasa Covid-19. Jadi ini kita juga sedang mengurai pasien agar pasien isolasi IGD bisa masuk ruangan, ini sambil berjalan,” tuturnya.

Di tengah lonjakan pasien Covid-19, Frisia mengatakan, RSUD Cibinong juga akan menambah sumber daya manusia (SDM) terutama tenaga kesehatan (nakes). Sehingga dia berencana akan membuat rekrutmen untuk sukarelawan pada pekan ini.

Meski demikian, dia belum bisa menyebutkan berapa banyak nakes sukarelawan yang dibutuhkan di RSUD Cibinong. Namun, dia memperkirakan para sukarelawan tersebut akan bekerja di sana selama sekitar tiga bulan.

“Kami sedang taraf merencanakan rekrutmen volunteer. Artinya kita rekrut sementara di masa pandemi mungkin sekitar tiga bulan. Kita fokus mencari pekan ini. Karena memang tidak bisa dihindari, SDM itu nambah. Nanti kita sesuaikan dengan kebutuhan,” katanya.

Diketahui, RSUD Cibinong juga dibantu oleh Polsek Cibinong untuk memasang tenda tambahan di depan ruang IGD untuk mengatasi antrean pasien. Tenda tersebut digunakan untuk tempat pasien mengantre sebelum proses identifikasi pasien atau triase. Apakah pasien tersebut merupakan pasien Covid-19 atau Non-Covid-19. Dengan adanya tenda tersebut, pasien tidak berpencar ke mana-mana.

Fusia mengungkapkan, beberapa hari belakangan, pihak RSUD Cibinong kewalahan untuk melayani skrining awal pasien. Bahkan, antrean ambulans yang hendak masuk ke RSUD Cibinong pada Rabu (22/6) malam sudah panjang dan overload.

“Dalam satu pekan ini, lonjakan pasien Covid di RSUD luar biasa, sementara kami tidak mungkin menutup layanan. Nah terkendala ruangan yang hanya segitu. Akhirnya dibantu kapolsek mendirikan tenda di depan IGD yang memang digunakan untuk mengatasi antrean pasien yang mau masuk IGD supaya pasien nggak ke mana-mana,” ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement