Ahad 27 Jun 2021 23:40 WIB

Jaga Anak dari Covid-19 dengan Prokes Ketat

Saat ini belum ada vaksin Covid-19 yang direkomendasikan untuk anak.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah anak bermain tanpa mengenakan masker. Kemenkes meminta orang tua untuk ikut melakukan pengawasan kepada anak untuk meningkatkan protokol kesehatan karena berdasarkan data sebanyak 12,6 persen dari total kasus positif COVID-19 nasional merupakan anak-anak.   (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Wahyu Putro A
Sejumlah anak bermain tanpa mengenakan masker. Kemenkes meminta orang tua untuk ikut melakukan pengawasan kepada anak untuk meningkatkan protokol kesehatan karena berdasarkan data sebanyak 12,6 persen dari total kasus positif COVID-19 nasional merupakan anak-anak. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi pada anak-anak menjadi perhatian khusus saat ini, terutama di DIY. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DIY menyebut, protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19 tetap menjadi hal utama dalam menjaga anak terhindar dari penyebaran Covid-19. Pasalnya, saat ini belum ada vaksin Covid-19 yang direkomendasikan untuk anak-anak. Sementara, anak sangat rentan terpapar Covid-19, bahkan sudah ditemukan 6.663 kasus yang terjadi pada anak-anak selama 2021 ini di DIY.

"Jaga anak-anak kita, jaga diri sendiri agar tidak menularkan ke anak-anak kita dengan protokol kesehatan 6M. Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak aman dengan orang lain, pola makan sehat dan istirahat cukup, mengurangi mobilitas, menghindari kerumunan," kata Anggota Tim Inti Covid-19 IDAI DIY, Rina Triasih kepada wartawan dalam wawancara yang digelar secara virtual, Sabtu (26/6).

Baca Juga

Rina menuturkan, salah satu faktor meningkatnya kasus Covid-19 pada anak-anak dikarenakan lemahnya penerapan protokol kesehatan. Peningkatan tertinggi kasus Covid-19 pada anak di DIY sendiri terjadi pada pekan ketiga Juni 2021 dengan tambahan 708 kasus. "Anak-anak banyak terpapar karena sudah pada lengah protokol kesehatannya," ujar Rina.

Dengan protokol kesehatan yang ketat, juga dapat menghindari anak terpapar dari Varian Covid-19 Delta. Di DIY sendiri masih belum terdeteksi adanya Varian Delta.

Namun, IDAI DIY menekankan, varian Delta ini tetap perlu diwaspadai mengingat lonjakan kasus positif yang terjadi pada anak belakangan ini. Saat ini, juga masih dilakukan pendeteksian Varian Delta ini di DIY melalui genomic sequencing.

"Perlu berhati-hati juga, banyak orang-orang yang positif tidak jelas sumbernya dan serumah kena semua. Penularan juga tinggi, (kemungkinan adanya Varian Delta) ini yang harus kita waspadai bersama," jelas Rina.

Terkait vaksin untuk anak-anak, IDAI DIY belum dapat berkomentar banyak. Pasalnya, saat ini pemerintah masih mematangkan kajian vaksinasi Covid-19 untuk anak.

"Sampai saat ini belum sampai ke sana (pemberian) vaksin Covid-19 untuk anak-anak, kita tunggu saja, mudah-mudahan segera ada," kata Ketua IDAI DIY, Sumadiono.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement