Senin 28 Jun 2021 12:45 WIB

Ratusan Orang Protes di London Minta Akhiri Pengetatan Covid

PM Johnson berharap dapat segera menghapus pembatasan tersisa pada 19 Juli.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Pasien dibawa menuju RS Royal London, Inggris, Senin (14/6). PM Boris Johnson menunda pengumuman pelonggaran kebijakan lockdown hingga empat pekan lagi karena kenaikan kasus Covid-19 akibat varian Delta yang tinggi.
Foto: EPA-EFE/ANDY RAIN
Pasien dibawa menuju RS Royal London, Inggris, Senin (14/6). PM Boris Johnson menunda pengumuman pelonggaran kebijakan lockdown hingga empat pekan lagi karena kenaikan kasus Covid-19 akibat varian Delta yang tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ratusan orang menari dan meniup peluit untuk menciptakan musik di jalan-jalan pusat kota London pada Ahad (27/6). Acara ini merupakan bagian dari protes terhadap pembatasan virus Corona yang telah memukul industri hiburan, khususnya kelab malam di kota tersebut.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berharap untuk menghapus pembatasan yang tersisa pada 19 Juli setelah terpaksa menunda pembukaan kembali bulan ini. Namun Save Our Scene yang merupakan kelompok kampanye untuk sektor musik dan perhotelan yang mengorganisir protes. Mereka mengatakan, pembatasan penguncian harus segera diakhiri.

Baca Juga

Untuk mengiringi ketukan yang dimainkan oleh DJ di sistem suara seluler, orang-orang berbaris dan menari melalui pusat kota London ke parlemen. Mereka tidak terlalu memperhatikan pedoman jarak sosial yang diterapkan  untuk membatasi peningkatan infeksi karena varian virus Delta yang lebih menular.

"Ini semua tentang merayakan musik," teriak seorang DJ kepada kerumunan, memuji kemeriahan protes.

Industri hiburan sangat terpukul oleh pembatasan yang membatasi jumlah acara di dalam ruangan. Pemerintah mengatakan sedang berusaha mengembalikan sektor ekonomi dari hiburan malam hari.

Pemerintah Inggris pun telah melakukan uji coba untuk melihat cara yang tepat untuk lebih banyak tempat dapat dibuka kembali dengan aman. Salah satu upaya yang dilakukan dengan menggunakan pengujian dan tindakan lainnya yang bisa mendukung keamanan agar tidak terjadi penyebaran virus lebih luas.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement