Senin 28 Jun 2021 15:40 WIB

Wamenag Prihatin Kasus Nabi Palsu di Bandung

Aparat menginvestigasi kasus nabi palsu di Bandung.

Rep: republika.id/ Red: republika.id
.
.

JAKARTA — Salah satu pimpinan yayasan dari pusat pendidikan dan pelatihan (pusdiklat) dai di Bandung, Jawa Barat, mengaku sebagai nabi ke-28. Akibatnya sejumlah warga mendatangi pusdiklat dai yang berlokasi di Kelurahan Cijawura, Kecamatan Buahbatu, Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (23/6). Aparat pun mengamankan delapan orang pengurus yayasan akibat kasus tersebut....

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement