REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Provinsi Banten, berencana akan menambah sarana dan prasarana (sarpras) untuk melengkapi fasilitas tempat pemakaman khusus pasien COVID-19 di TPU Buniayu, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang.
"Untuk lahan semuanya siap, tinggal penerangan jalan umum dan fasilitas lain harus kita persiapkan," ujar Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar di Tangerang, Senin (28/6).
Bupati mengungkapkan, penambahan fasilitas tersebut diantaranya seperti penerangan jalan umum (PJU) dan penambahan akses jalan khusus pejalan kaki. "Terkait itu saya sudah bicarakan dengan Kepala Dinas-nya untuk mempersiapkan semuanya," katanya.
Disamping itu, Zaki kembali mengingatkan masyarakat Kabupaten Tangerang agar terus mematuhi protokol kesehatan, menahan diri, menjaga kesehatan diri dan keluarga sehingga tidak melakukan aktifitas yang tidak penting karena Covid-19 sedang meningkat. "Saya menghimbau agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan, jangan panik tetap jaga diri dan keluarga," kata Zaki.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Permukiman dan Pemakaman Kabupaten Tangerang Iwan Firmansyah menambahkan sejak awal pandemi 2020 hingga Juni 2021 sudah sekitar 282 orang dimakamkan. Semua kasus konfirmasi meninggal tersebut merupakan warga Tangerang.
"Puncak paling banyak pemakaman jenazah pada Kamis tanggal 24 Juni 2021, sampai 21 orang dalam sehari dimakamkan di TPU Buniayu," katanya.
Pada tahun 2020, lanjut dia, biasanya satu hari mencapai 5 sampai dengan 15 jenazah dimakamkan di TPU Buniayu, akan tetapi saat ini angka laju penambahan tersebut mengalami peningkatan yang cukup signifikan. "Kita menambah personil petugas penggali kubur sebanyak 15 orang, untuk menyiapkan lubang kubur karena saat ini meningkat," tuturnya.
Sementara berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang per tanggal (28/6), kasus konfirmasi dengan total keseluruhan mencapai 12.660, di mana yang dirawat 187 orang, yang menjalani isolasi 595 orang, sedangkan untuk pasien sembuh sebanyak 11.596 orang dan kasus meninggal 282 orang.