REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan Emmanuel "Manny" Pacquiao harus menunjuk pejabat pemerintah yang dinilai korup, Senin (28/6). Permintaan itu dinilainya perlu dilakukan untuk membuktikan bahwa petinju yang berubah menjadi anggota parlemen itu tidak hanya berpolitik menjelang pemilihan presiden tahun depan.
Komentar itu adalah babak terakhir dalam perang kata-kata yang mengejutkan antara presiden dan Pacquiao. Pacquiao dipandang sebagai salah satu pendukung terkuatnya dan kemungkinan menjadi penggantinya ketika masa jabatan enam tahun berakhir Juni mendatang.
Pemimpin Filipina itu mengatakan Pacquiao telah mengkritik tentang masalah korupsi di pemerintahannya. Namun, Duterte mengancam akan mengekspos juara tinju itu sebagai pembohong jika klaim tersebut tidak terbukti.
"Saya tidak mengatakan tidak ada korupsi, jadi ungkapkan. Jika Anda tidak melakukan itu, saya akan mengekspos Anda setiap hari sebagai pembohong ... Saya mengenal Anda sejak dulu,"kata Duterte dalam pidato nasional larut malam yang disiarkan televisi.
Menggunakan sumpah serapah terhadap Pacquiao, Duterte mengatakan jika anggota parlemen itu tidak mengungkapkan korupsi, dia hanya akan bermain politik. Dia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap pejabat yang bersalah.
Pacquiao belum berbicara secara terbuka tentang tuduhan korupsi tingkat tinggi dalam beberapa hari terakhir. Pria berusia 42 tahun itu telah lama menjadi salah satu pendukung terkuat Duterte, mendukung perang berdarahnya terhadap narkoba dan upaya untuk menerapkan kembali hukuman mati. Juara divisi delapan itu juga belum mengumumkan pencalonannya sebagai presiden.
Duterte tetap populer di Filipina. Sekutu politik mendesaknya untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden ketika masa jabatannya berakhir. Putrinya terlihat di antara calon pengganti untuk jabatan presiden.