REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menambah jumlah tenaga kesehatan (nakes) untuk penganan pasein Covid-19 dan vaksinasi warga. Total, dibutuhkan tambahan 7.295 orang nakes.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya kini sedang berupaya menambah jumlah nakes. "Tenaga profesional ini butuh lagi 2.156 orang. Tenaga vaksinator perlu ditambah lagi 5.139 orang," kata Ariza di Balai Kota Jakarta, Selasa (29/6).
Menurut keterangan Gubernur Banten Wahidin Halim, pihak Pemprov DKI Jakarta sempat meminta nakes dari Banten. Tapi, Wahidin menolak karena juga sedang butuh banyak nakes.
Menanggapi hal itu, Ariza memaklumi karena memang semua wilayah kini membutuhkan nakes. Apalagi nakes seperti dokter tak bisa langsung ada karena harus ikut pendidikan terlebih dahulu sekian tahun.
"Tapi kan sukarelawan juga bisa. Tenaga-tenaga sukarelawan yang nanti dilatih itu nanti disiapkan (di DKI)," kata Ariza.
Ariza menambahkan, dokter yang ada di seluruh Indonesia kini sudah dikerahkan ke tiap provinsi oleh Kementerian Kesehatan. "Sudah dibagi ke seluruh provinsi, dibagi habis ya," ujarnya.
Kasus harian Covid-19 memang terus melonjak di Jakarta. Pada Sabtu (26/6) dan Ahad (27/6) tercatat kasus hariannya sama-sama sembilan ribu lebih. Itu adalah rekor tertinggi sepanjang pandemi melanda Ibu Kota. Senin (28/6) tercatat delapan ribu lebih dan Selasa (29/6) terdata tujuh ribu lebih.
Di sisi lain, nakes kewalahan. Sebab, daya tampung fasilitas kesehatan sudah hampir mendekati batas maksimalnya. Per 27 Juni, tempat tidur isolasi terisi 93 persen dan tempat tidur ICU terisi 87 persen di 140 rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta.