REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sekaligus Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Anwar Abbas, mengenang Kiai Siddik sebagai seorang tokoh yang punya pengalaman internasional yang cukup banyak. Menurutnya, dimanapun beliau berada selalu membangun silaturrahim dengan masyarakat dan tokoh Islam setempat.
"Tahun 1991 saya menghadiri pertemuan Asian Conference on Religion and Peace di Kathmandu, Nepal. Di sela-sela kegiatan, kami bertemu dengan tokoh-tokoh Muslim setempat, mereka mengatakan enak kalau ada beliau (Kiai Siddik) dan begitu beliau pindah tugas kami benar-benar kehilangan orang yang baik seperti beliau," ujar Buya Anwar, Rabu (30/6).
Setelah Kiai Siddik pulang ke Tanah Air, Buya Anwar melihat beliau tidak tertarik dengan hal-hal lain. Beliau nampak fokus mengurus umat lewat DDII. "Beliau sangat ingin mengisi hidupnya untuk berarti dan bermakna bagi dirinya dan keluarganya serta bagi orang lain dan rasanya tujuan beliau tersebut sudah tercapai," ujarnya.