REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG – Lebih dari 300 peserta antusias mengikuti Pelatihan Jurnalistik yang diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusipda) Provinsi Jabar, Humas Jabar, dan Republika secara daring atau zoom meeting, Rabu (30/6). Melalui pelatihan ini, peserta yang merupakan tenaga humas pemerintah daerah se-Provinsi Jabar dibekali tips bersinergi dengan pers dan proses pembuatan berita terkait kinerja instansinya.
Selain melibatkan tenaga humas, kegiatan juga disakikan oleh masyarakt melalui channel Youtube Dispusipda Jabar. Kegiatan pelatihan dibuka langsung oleh Kepala Dispusipda Jabar Dr Ir H Ahmad Hadadi M.Si. Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jabar Faiz Rahman S. STP MAP turut memberi materi pelatihan dalam kegiatan itu.
Sementara pemateri dari Republika, Rachmat Santosa Basarah dengan tema Teknik Menulis Berita dan Sandy Ferdiana dengan tema Sejarah dan Bahasa Jurnalistik, serta Kode Etik Jurnalistik. Peserta tampak antusias mengikuti acara hingga akhir dan nyaris tidak ada yang leave dari ruang zoom meeting.
Antusiasme itu ditandai dengan banyaknya pertanyaan kepada narasumber, sehingga acara berakhir mundur dari jadwal yang ditentukan. Di penghujung acara, banyak peserta yang meminta kegiatan tersebut dilaksanakan kembali di kemudian hari.
Dalam sambutan pembukanya, Kadispusipda Jabar Ahmad Hadadi mengatakan, publikasi terkait konten pembangunan kinerja pemerintah daerah merupakan sebuah kebutuhan. Publikasi program kerja pemerintah daerah, tegas dia, merupakan bagian dari upaya memaksimalkan iklim transparansi di era 4.0.
Gencarnya media online dan media sosial, papar dia, harus dijadikan peluang untuk mempererat komunikasi antara pemerintah daerah dan masyarakat. ‘’Tidak boleh ada benang komunikasi yang putus antara pemerintah dan masyarakat,’’ ujar Hadadi.
Hadadi menjelaskan, sesuai arahan Gubernur Jabar Ridwan Kamil, organisasi perangkat daerah harus secara maksimal menyosialisasikan program kerjanya ke masyarakat. Dia menuturkan, masyarakat harus mengetahui program pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah. Dengan tersampaikannya informasi tersebut, maka program pembangunan akan berjalan efektif dan sesuai sasaran.
Dalam rangka mempublikasikan konten pembangunan, sambung Hadadi, tidak berlebihan jika ASN mengadopsi ilmu jurnalistik. Sebab, tegas dia, melalui metode jurnalistik maka narasi sosialisasinya akan lebih efektif dan mudah dipahami oleh masyarakat, baik melalui website atau media sosial pemerintah daerah.
‘’Kemampuan jurnalistik di media sosial sudah menjadi wadah yang penting bagi ASN. Tujuannya, kami mampu menciptakan publisitas dan citra positif lembaga atau organisasi,’’ tambahnya. Terjalinya trust dari masyarakat kepada pemerintah daerah, imbuh dia, salah satunya ditopang oleh proses publikasi.
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, Diskominfo Jabar Faiz Rahman menambahkan, pelatihan jurnalistik sangat dibutuhkan oleh pemerinth daerah, khususnya tenaga kehumasan. Kegiatan tersebut, lanjut dia, sejalan dengan struktur organisasi dan tata kerja (SOTK) kehumasan yang baru dihadirkan di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) Provinsi Jabar.
‘’Kami akan terus membangun kemitraan dengan media massa secara kontruktif, sekaligus menyiapkan kontens publikasi yang berkualitas,’’ ujar Faiz. Antara media massa dan Humas Jabar, papar dia, sama-sama memiliki tujuan untuk menambah wawasan literasi masyarakat dan menciptakan suasana harmoni di Provinsi Jabar.
''Peserta sangat antusias mengikuti acara hingga akhir, dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan dan acara berakhir mundur dari jadwal. Banyak masukan dari peserta untuk diadakannya pelatihan lanjutan dengan pembahasan lebih mendalam lagi tentang hal-hal yang terkait kehumasan,'' tandas Kepala Subbag Kepegawaian, Umum dan Kehumasan Dispusipda Jabar, Iceu Novida, STP, SE, MM. Acara yang berlangsung setengah hari penuh ini dimoderatori oleh Zuharin dari Dispusipda Jabar.