Senin 05 Jul 2021 13:43 WIB

Arus Lalin Masih Padat di Titik-Titik Penyekatan Tangsel

Titik penyekatan terpadat di Tangsel ada di Garding Serpong.

Kondisi kepadatan kendaraan di ruas Jalan Bintaro Raya Sektor 3, perbatasan antara Tangerang Selatan dan Jakarta Selatan, Senin (5/7). Polres Tangsel memberlakukan penyekatan di titik tersebut selama pemberlakuan PPKM darurat, sehingga para pengendara diharuskan putar balik.
Foto: Republika/eva rianti
Kondisi kepadatan kendaraan di ruas Jalan Bintaro Raya Sektor 3, perbatasan antara Tangerang Selatan dan Jakarta Selatan, Senin (5/7). Polres Tangsel memberlakukan penyekatan di titik tersebut selama pemberlakuan PPKM darurat, sehingga para pengendara diharuskan putar balik.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Kondisi kepadatan dan keramaian arus lalu lintas masih terjadi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Banten, di masa penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Empat titik penyekatan yang diberlakukan di sejumlah perbatasan kota Tangsel tercatat memutarbalikkan sekitar 2.000 kendaraan.

"Untuk kegiatan masyarakat yang pagi hari cukup padat di titik-titik penyekatan," ujar Kasat Lantas Polres Tangsel, AKP Dicky Dwi Priambudi Sutarman, saat dihubungi Republika, Senin (5/7).

Baca Juga

Dicky menjelaskan, tim dari kepolisian, bersama dengan TNI dan Dinas Perhubungan Kota Tangsel yang melakukan pengamanan di titik-titik penyekatan telah meminta para pengendara untuk putar balik. Tercatat ada ribuan kendaraan yang diputarbalikkan oleh para petugas, kecuali kendaraan yang masuk sektor esensial dan kritikal.

"Kalau melihat dari padatnya arus yang kita putar balik mungkin sekitar 500 kendaraan di satu titik. Iya (sekitar 2.000 kendaraan, akumulasi di empat titik penyekatan)," terangnya.

Titik-titik penyekatan itu diketahui meliputi Jalan Raya Bogor yang melintasi Pamulang, perbatasan antara wilayah Tangerang Selatan dan Depok-Bogor dan Jalan Raya Bintaro Sektor 3, perbatasan antara wilayah Tangsel dan Jakarta Selatan. Juga Jalan Raya Serpong, perbatasan antara wilayah Tangsel dan Kota Tangerang serta Jalan Parung Panjang yang berada di Legok, perbatasan antara wilayah Kabupaten Tangerang dan Bogor.

Dicky menuturkan, berdasarkan data yang diperolehnya, dari keempat titik penyekatan tersebut, lalu lintas yang paling padat terjadi di Jalan Raya Serpong dengan jumlah kendaraan yang diputar balik sekitar 700 hingga 800 kendaraan. "Yang terbanyak di Gading Serpong (Jalan Raya Serpong). Lalu Bintaro, baru Pamulang dan Legok," ungkapnya.

Meski terjadi kepadatan bahkan kemacetan lalu lintas di titik-titik penyekatan, Dicky menyebut pihaknya belum membuka opsi melakukan sistem buka tutup karena pergerakan kendaraan masih bisa terkendali. "Kita juga melihat kepadatan arus lalu lintas apabila situasinya mengharuskan kita untuk membuka ya kita buka. Namun sejauh ini kita buka tutup sementara hanya untuk yang sektor esensial dan kritikal," terangnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement