Senin 07 Feb 2022 17:44 WIB

Epidemiolog: PPKM Darurat Diperlukan untuk Landaikan Kasus Covid-19

Epidemiolog dari Universitas Andalas menilai perlu PPKM Darurat demi landaikan Covid

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. Epidemiolog dari Universitas Andalas menilai perlu PPKM Darurat demi landaikan Covid.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. Epidemiolog dari Universitas Andalas menilai perlu PPKM Darurat demi landaikan Covid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ahli epidemiologi Universitas Andalas Defriman Djafri menyatakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat diperlukan untuk melandaikan kasus Covid-19, terutama menghadapi varian of concern Omicron. Defriman saat dikonfirmasi di Jakarta, Ahad (6/2/2022) mengatakan pemerintah perlu kembali belajar dari penanganan kasus Covid-19 varian Delta yang mulai merebak pada Juli 2021. Kala itu kasus dapat melandai secara signifikan dengan PPKM Darurat.

Ia menilai dominasi tren penularan Omicron dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) ke transmisi lokal perlu diwaspadai, sebab dapat terjadi penularan secara komunitas dan terbentuk klaster-klaster. "Kalau belajar dari yang sudah-sudah, dievaluasi berdasarkan data yang saya pernah analisis juga. PPKM Darurat yang diikuti Level 1-4 memang sangat signifikan menurunkan atau melandaikan (kasus)," ujar dia.

Baca Juga

Defriman mengatakan berdasarkan data terkini, PPKM Darurat seharusnya dilakukan sebelum paparan virus dari episentrumnya, Jawa dan Bali, meluas ke daerah lainnya. Ia menilai ada keraguan dalam penyampaian risiko penularan Omicron, seolah-olah tidak seberat varian Delta. Hal ini membuat masyarakat berpikiran pandemi akan cepat selesai.

Namun dalam hal ini, varian tersebut tetap memberikan risiko pada pasien dengan komorbid dan lanjut usia. Selain itu, Defriman mengatakan vaksin penguat atau booster adalah hal penting dan diharapkan masyarakat dapat segera mendapatkan vaksin ketiga. Sebab pasien terpapar saat ini kebanyakan telah menjalani vaksinasi dua kali.

"Sekarang Amerika sendiri juga panik, sedangkan Indonesia masih menganggap ringan saja. Ini karena belum terinfeksi, kalau sudah komunitas, sudah terkena lansia, berat juga. Meski yang muda bergerak, dapat terjadi transmisi, misalnya di rumah," kata dia.

Defriman mengharapkan herd immunity atau kekebalan kelompok dari kondisi antibodi dapat terbentuk karena infeksi secara alamiah. Ia juga berharap penerapan PPKM darurat dilakukan agar tidak terlambat menjadi wabah seperti pada Juli 2021.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement