REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji geram dengan banyaknya pengendara yang memaksa masuk ke Jakarta dengan melewati jalan kecil atau 'jalan tikus'. Terlebih 'jalan-jalan tikus' itu dibuka oleh warga setempat.
Mulyo mengatakan, dirinya bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran sudah mengecek sejumlah titik penyekatan di perbatasan Jakarta pada Selasa (6/7). Hasilnya, masih kedapatan pengendara yang menghindari penyekatan dengan melewati jalan tikus. Mulyo menyebut, jalan tikus itu dibuka oleh warga.
"Sebagian di antara rekan-rekan yang seharusnya membantu kami berusaha untuk mengurangi mobilitas, justru mereka membuka peluang," kata Mulyo di titik penyekatan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (6/7).
Mulyo mengatakan, mereka membuka jalan tikus di area perkampungan atau perumahan. Alhasil, pengendara tetap bisa masuk ke Jakarta.
"Maka dari itu kita perlu memberikan stressing kepada RW, RT, kemudian yang memiliki wilayah di perumahan supaya membantu. Karena ini adalah demi kemanusiaan," kata Mulyo.
Pemerintah menerapkan aturan PPKM Darurat mulai 3 Juli - 20 Juli untuk menekan lonjakan kasus Covid-19 di Ibu Kota. Perusahaan sektor esensial diperbolehkan 50 persen karyawannya masuk kerja. Sedangkan sektor kritikal diperbolehkan 100 persen.
Penyekatan pun dilakukan di sejumlah titik masuk Jakarta agar pekerja non-esensial dan non-kritikal tak masuk ke Ibu Kota.