Selasa 06 Jul 2021 16:55 WIB

Kapolres Minta Objek Wisata di Cirebon tak Terima Pengunjung

Objek wisata di Cirebon diminta tak terima pengunjung hingga 20 Juli mendatang.

Suasana sepi alun-alun Kota Cirebon, Jawa Barat, Senin (5/7/2021). Pemkot Cirebon menutup sementara sejumlah objek wisata, alun-alun dan tempat ibadah selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat tanggal 3-20 Juli untuk mengurangi angka penularan COVID-19.
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Suasana sepi alun-alun Kota Cirebon, Jawa Barat, Senin (5/7/2021). Pemkot Cirebon menutup sementara sejumlah objek wisata, alun-alun dan tempat ibadah selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat tanggal 3-20 Juli untuk mengurangi angka penularan COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kepolisian Resor Kota Cirebon, Jawa Barat, Kombes Pol Arif Budiman meminta pengelola tempat wisata agar tidak menerima pengunjung selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat agar dapat memutus rantai penyebaran Covid-19.

"Kami meminta para pengelola untuk menutup tempat wisata sesuai aturan yang ditetapkan," kata Arif.

Arif mengimbau pengelola objek wisata dan sarana olahraga mematuhi aturan PPKM darurat, yakni dengan menutup operasional dan tidak menerima pengunjung hingga tanggal 20 Juli 2021.

Ia mengatakan PPKM darurat merupakan upaya pemerintah untuk menekan penyebaran Covid-19 sehingga masyarakat harus berperan aktif menyukseskan. "Saat ini, kami terus melaksanakan pengawasan, penertiban, dan imbauan agar masyarakat mematuhi aturan PPKM darurat," ujarnya.

Arif menambahkan masyarakat harus memahami situasi saat ini sehingga dapat meningkatkan kesadaran untuk tidak beraktivitas keluar rumah jika tidak ada keperluan mendesak.

Ia memastikan pemantauan dan imbauan akan terus dilaksanakan Polri bersama TNI, pemda, dan unsur lain selama penerapan PPKM darurat. "Jika seluruh elemen masyarakat memiliki komitmen yang sama untuk berpartisipasi aktif, maka PPKM darurat bisa dilaksanakan dengan optimal sehingga angka penyebaran Covid-19 di Kabupaten Cirebon dapat ditekan dan dikendalikan," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement