REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Pemerintah Kota (Pemkot) Malang beserta jajarannya akan segera memeriksa ketersediaan tabung oksigen dan obat yang biasa digunakan pasien Covid-19. Langkah ini dilakukan guna mengantisipasi kelangkaan tabung oksigen dan obat ke depannya.
"Mungkin kita perlu dengan Pak Kapolresta dan Forkopimda akan memeriksa jangan sampai ada kelangkaan. Sementara ini belum (belum ada laporan kelangkaan) jadi saya mohon bagi penyedia diutamakan untuk RS," kata Wali Kota Malang, Sutiaji kepada wartawan di Kota Malang, Selasa (6/7).
Selanjutnya, Pemkot Malang juga akan berkoordinasi dengan Kapolresta dan Dandim untuk kemungkinan menambah pasokan tabung oksigen. Koordinasi juga akan dilakukan dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) se-Malang Raya. Hal ini penting dilakukan karena lokasi penyedia tabung oksigen berada di Kabupaten Malang.
"Salah satu nanti saya akan ke penyedia nanti, obat maupun tabung oksigen sehingga ada kepastian (stok). Dan itu memang sudah warning dari pemerintah pusat," kata dia menambahkan.
Sebelumnya, pemerintah pusat telah mengambil sejumlah langkah untuk menjamin pasokan oksigen untuk menangani pasien Covid-19. Satu di antaranya dengan mengalihkan penggunaan oksigen dari sektor industri ke kebutuhan medis.
Selain itu, pemerintah pusat juga telah memesan 10.000 tabung oksigen konsentrator dari Singapura. Upaya ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasien Covid-19 di Indonesia. Tabung oksigen tersebut nantinya digunakan untuk pasien bergejala ringan.
Total kasus positif Covid-19 di Kota Malang telah mencapai 7.251 orang hingga 5 Juli 2021. Dari jumlah tersebut, 671 orang meninggal dan 6.248 orang dinyatakan sembuh. Sementara untuk 332 orang lainnya masih dalam perawatan dan isolasi.