REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Otoritas pendudukan Israel menghancurkan sebuah sekolah yang sedang dibangun di lingkungan Dahiyat al-Salam di Yerusalem Timur, Selasa (6/7). Saksi mata mengatakan pihak berwenang Israel menggunakan buldoser untuk menghancurkan sekolah tersebut.
Proses pembongkaran diwarnai konfrontasi dengan sejumlah warga Palestina. Tentara Israel memberikan perlindungan kepada tim yang melakukan pembongkaran yang dinilai dibangun tanpa izin.
Menurut laporan Anadolu Agency, saksi mata mencatat pasukan Israel menangkap setidaknya satu warga Palestina. Warga Palestina mengeluh bahwa otoritas pendudukan Israel memberlakukan pembatasan ketat pada operasi konstruksi di dan sekitar Yerusalem Timur.
Di sisi lain, pemerintah kota Israel di Yerusalem yang diduduki memaksa Yousef Abu Ghannam, seorang penduduk lokal, untuk menghancurkan rumahnya di kota al-Tur. Peristiwa ini adalah kali kedua rumah berpenduduk 20 orang itu dibongkar dengan dalih tidak memiliki izin mendirikan bangunan.
Kotamadya sebelumnya telah memperingatkan Abu Ghannam untuk menghancurkan rumahnya. Jika dia tidak menghancurkan bangunan itu, maka akan mendapatkan denda untuk membayar biaya.
Baru-baru ini, pemerintah kota Israel di Yerusalem terpaksa mempertimbangkan keputusan penghancuran diri wilayah itu. Upaya ini ditempuh untuk menghindari kritik internasional terhadap pembongkaran tersebut.