Kamis 08 Jul 2021 22:27 WIB

Tokyo Darurat Covid-19, Olimpiade Digelar tanpa Penonton

Olimpiade Tokyo akan digelar 23 Juli hingga 8 Agustus 2021.

Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 sepakat untuk menggelar Olimpiade tanpa penonton.
Foto: EPA-EFE/ISSEI KATO
Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 sepakat untuk menggelar Olimpiade tanpa penonton.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 sepakat untuk menggelar Olimpiade tanpa penonton. Hal ini dinyatakan setelah pemerintah Jepang menyatakan keadaan darurat COVID-19 untuk ibu kota negara tersebut, menurut laporan Reuters, Kamis (8/7).

Kebijakan tersebut diambil setelah pembicaraan antara pemerintah dengan penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo. Langkah itu menandai perubahan besar dari beberapa pekan sebelumnya ketika penyelenggara masih berkeinginan untuk melangsungkan ajang olahraga tersebut dengan jumlah penonton yang terbatas.

Baca Juga

"Sangat disesalkan bahwa kami menyelenggarakan Olimpiade dalam format terbatas, menghadapi penyebaran infeksi virus corona," kata Presiden Tokyo 2020 Seiko Hashimoto.

"Saya meminta maaf kepada mereka yang sudah membeli tiket dan semua orang yang ada di daerah setempat," tambahnya.

Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, menilai, penting untuk melakukan pencegahan penyebaran virus corona di Tokyo, di mana varian Detla COVID-19 yang sangat menular mulai menyebar sehingga dikhawatirkan menjadi sumber gelombang infeksi selanjutnya. Kebijakan itu pun sekaligus memupuskan harapan bagi sebagian orang yang menginginkan agar Olimpiade Tokyo dihadiri penonton.

Olimpiade Tokyo dijadwalkan berlangsung mulai 23 Juli hingga 8 Agutus 2021. Olimpiade dapat dilihat sebagai kesempatan bagi Jepang untuk berdiri di panggung global setelah negara tersebut mengalami musibah gempa bumi dahsyat satu dekade lalu.

Namun, ajang olahraga multievent itu terpaksa ditunda satu tahun karena pandemiCOVID-19, dan mengalami pembengkakan anggaran dalam jumlah yang teramat besar. Menteri Olimpiade Tamayo Marukawa mengatakan penyelenggara telah setuju untuk mengadakan Olimpiade tanpa penonton di Tokyo, dan akan memutuskan kebijakan lainnya sesuai dengan situasi di daerah setempat untuk venueyang berlokasi di luar wilayah ibu kota.

Dalam beberapa pekan terakhir, banyak ahli kesehatan yang berpendapat bahwa menggelar Olimpiade tanpa penonton akan menjadi pilihan yang paling tidak berisiko di tengah kekhawatiran publik terkait kedatangan ribuan atlet dan ofisial yang dapat memicu munculnya gelombang baru infeksi virus corona.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement