REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah Subhanahu Wa Ta'ala pertama kali menjadikan cahaya atau nur yang disebut Nur Muhammad SAW. Dari sifat Jamal-Nya (keindahanNya).
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan, Nabi besar Muhammad SAW pernah bersabda bahwa yang mula-mula diciptakan oleh Allah adalah ruh Muhammad. "Ia diciptakan dari cahaya ketuhanan," kata Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitabnya Sirr Al-Asrar Fi Mayahtaj Ilayh Al-Abrar.
Selanjutnya Nabi SAW bersabda, yang pertama kali diciptakan adalah Qalam (pena) dan Aql. Sekarang bisa kita mengerti bahwa yang pertama kali diciptakan Allah atau dilahirkan oleh Allah SWT adalah suatu realitas yang gaib dan yang bersifat ruhani yang disebut Nur, Ruh, Qalam dan Aql.
"Ia adalah suatu realitas yang memiliki banyak nama menurut fungsinya dan dari sudut mana kita memandangnya," katanya.
Realitas batin atau gaib ini diberikan kepada orang-orang sufi sebagai Al-haqiqah al-Muhammadiyah atau disebut sebagai hakikat Muhammad. Realitas atau hakikat ini diistilahkan dengan banyak nama. Realitas ini disebut Nur atau cahaya karena bebas dari bersih dari segala kegelapan atau karena dengan adanya cahaya tersebut segala kegelapan hilang musnah.
Allah Subhanahu Wa Taala dalam surat al-Maidah ayat 15 berfirman "...Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. "
Hakikat itu juga diberi gelar Aql al-Kull (Akal Semesta), karena ia tahu dan melihat segala sesuatu. Ia juga diberi gelar Qalam karena ia menyebarkan ilmu dan hikmah, serta menzahirkan ilmu dalam bentuk huruf dan perkataan. "Jadi ia juga digelari ruh, karena ia hidup bukan mati. Dari ruh itulah asal terbitnya segala yang hidup. Oleh karena itu hidup, maka ia digelari ruh," katanya.