Senin 12 Jul 2021 16:51 WIB

RSUD Garut Diminta Percepat Alur Pelayanan Pasien Covid-19

Bupati Garu menginstruksikan agar rumah sakit menambah tempat tidur.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Muhammad Fakhruddin
RSUD Garut Diminta Percepat Alur Pelayanan Pasien Covid-19 (ilustrasi).
Foto: Republika/Bayu Adji P.
RSUD Garut Diminta Percepat Alur Pelayanan Pasien Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,GARUT -- Bupati Garut, Rudy Gunawan, meminta RSUD dr Slamet Kabupaten Garut mempercepat pelayanan untuk pasien Covid-19. Ia tak ingin lagi mendapatkan laporan pasien Covid-19 mengantre untuk masuk ke RSUD dr Slamet.

Rudy mengatakan, pasien Covid-19 yang memiliki kondisi darurat harus bisa segera masuk ke dalam rumah sakit, agar dapat mendapatkan penanganan maksimal. “Saya mohon RSUD melakukan langkah-langkah konkret memperbaiki. Jangan sampai ada pasien yang darurat, yang darurat sekali lagi meninggal di mobil di depan RSUD," kata dia melalui keterangan resmi, Senin (12/7). 

Bupati kembali menegaskan, pihaknya tidak ingin mendapat keluhan dari puskesmas, yang harus menunggu beberapa hari agar dapat merujuk pasien Covid-19 ke RSUD dr Slamet. Karenanya, Ia meminta manajemen RSUD dr Slamet untuk segera memperbaiki pelayanannya agar pasien Covid-19 dengan kondisi darurat bisa segera terlayani. 

“Saya tidak mau lagi ada keluhan-keluhan dari puskesmas harus menunggu tiga hari, harus menunggu empat hari, dengan alasan RSUD kosong. Saya akan berkantor di RSUD bilamana ada hal-hal yang menghambat orang bisa masuk ke RSUD dengan alasan belum siap, dengan alasan kenapa tidak konfirmasi dulu, orang darurat harus konfirmasi dulu. Tentu saya berharap RSUD bisa memperbaiki diri,” tegas dia.

Sementara kepada camat dan kepala desa, Rudy meminta untuk terus memantau kondisi warganya, terutama yang menjalani isolasi mandiri. Apabila ada warga yang dalam kondisi darurat, ia meminta camat dan kepala desa dapat langsung merujuk pasien ke RSUD dr Slamet. 

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Rita Sobariah mengatakan, antrean pasien Covid-19 untuk masuk ke rumah sakit memang terjadi beberapa pekan ke belakang. Karenanya, Bupati Garu menginstruksikan agar rumah sakit menambah tempat tidur untuk perawatan covid-19. 

"Untuk penambahan kan harus ada transisi persiapan ruangan, SDM, alat kesehatan, dan lainnya, sehingga pekan lalu terjadi antrean," kata dia, saat dikonfirmasi Republika, Senin. 

Namun, ia menyebut, saat ini sistem rujukan telah berjalan lancar. Apalagi, kapasitas ruangan untuk pasien Covid-19 di RSUD dr Slamet telah ditambah. 

Rita mengatakan, per Sabtu (10/7), RSUD dr Slamer telah menaikkan kapasitasnya menjadi 400 tempat tidur, dari semula 200 tempat tidur untuk pasien Covid-19. Alhasil, saat ini, pasien tak perlu menunggu jawaban lama untuk dapat dirujuk ke RSUD dr Slamet.

"Kalau memang kondisinya berat, harus segera dirujuk, bisa dengan cepat dilakukan. Konfirmasi tetap perlu dilakukan, karena harus mempersiapkan sarana dan prasarana, tapi itu prosesnya tidak lama," kata dia.

Menurut dia, sesuai rencana awal, RSUD dr Slamet memang akan difokuskan untuk penanganan pasien Covid-19. Akan ada 500 tempat tidur yang akan digunakan untuk merawat pasien di rumah sakit itu. Namun, saat ini baru 400 tempat tidur yang dapat digunakan untuk menangani pasien Covid-19. Sisanya disebut masih dalam tahap persiapan.

Kendati demikian, dengan tambahan tempat tidur untuk pasien Covid-19 di RSUD dr Slamet, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit sakit untuk pasien Covid-19 menurun. Per Senin, BOR rumah sakit untuk pasien Covid-19 tercatat sebesar 62,25 persen. Dari total 845 tempat tidur yang tersedia, hanya 526 unit yang terisi pasien Covid-19.

"Intinya, perlahan kita fokuskan penanganan Covid-19 di RSUD agar alur rujukan lebih mudah dan lancar. Penanganan huga dapat lebih fokus di sana, tidak menyebar," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement