Selasa 13 Jul 2021 15:03 WIB

7 Langkah untuk Menghindari Covid-19 Saat Kasus Terus Naik

Pencegahan tetap dilakukan sebagai upaya terhindar dari covid-19.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Covid-19 (ilustrasi)
Foto: PixaHive
Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kasus infeksi virus corona jenis baru (COVID-19) terus melonjak hingga saat ini. Jumlah kasus telah membuat tak sedikit orang yang beranggapan bahwa hanya menunggu waktu hingga terkena penyakit yang menjadi pandemi dunia ini. Namun, sebagaimana penyakit lainnya, pencegahan tetap dilakukan sebagai upaya terhindar. 

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito menanggapi anggapan tersebut dengan mengatakan bahwa  pemerintah akan terus menggencarkan upaya preventif agar masyarakat tidak tertular penyakit ini. Terlebih, di periode-periode saat ini, di mana masa penularan semakin rentan karena munculnya varian baru, seperti Delta.

Baca Juga

“Pada prinsipnya pemerintah akan terus menggencarkan promosi kesehatan dalam upaya preventif agar masyarakat tidak tertular COVID-19,” ujar Wiku kepada Republika.co.id, Senin (12/7). 

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah dengan gencar memberi imbauan untuk melindungi diri dan orang lain dari COVID-19. Beberapa langkah pencegahan yang dinilai efektif untuk terhindar dari penyakit wabah ini diantaranya adalah : 

1. Cuci tangan secara rutin. Gunakan sabun dan air, atau cairan pembersih tangan berbahan alkohol

2. Selalu jaga jarak aman dengan orang yang batuk atau bersin

3. Kenakan masker jika pembatasan fisik tidak dimungkinkan

4. Jangan sentuh mata, hidung, atau mulut Anda

5. Saat batuk atau bersin, tutup mulut dan hidung Anda dengan lengan atau tisu

6. Jangan keluar rumah jika merasa tidak enak badan

7. Jika demam, batuk, atau kesulitan bernapas, segera cari bantuan medis.

Cara penyebaran virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) yang menyebabkan infeksi penyakit COVID-19) secara khusus disebut melalui droplet (tetesan atau percikan air liur) yang dihasilkan saat seseorang batuk, bersin, atau menghembuskan napas. Droplet ini cukup berat dan tidak bisa bertahan di udara, seringnya dengan cepat jatuh dan menempel pada lantai atau permukaan lainnya. 

Penularan dapat terjadi saat menghirup udara yang mengandung SARS-CoV-2 jika berada terlalu dekat dengan seseorang yang sudah terinfeksi virus ini. Selain itu, Anda juga bisa tertular jika menyentuh benda atau permukaan yang terkontaminasi, lalu menyentuh mata, hidung, atau mulut. 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement