Selasa 13 Jul 2021 16:48 WIB

Selama PPKM Darurat, 40 Pasien Isoman Meninggal di Bogor

Tim pemulasaraan catat kenaikan jumlah pasien isoman meninggal selama PPKM.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Indira Rezkisari
Dinas PUPR Kota Bogor turunkan backhoe untuk menggali makam khusus Covid-19 di TPU Situ Gede dan TPU Kayumanis, Kota Bogor. Jumlah pasien isoman yang meninggal di Kota Bogor tercatat meningkat selama periode PPKM Darurat.
Foto: dok. Istimewa
Dinas PUPR Kota Bogor turunkan backhoe untuk menggali makam khusus Covid-19 di TPU Situ Gede dan TPU Kayumanis, Kota Bogor. Jumlah pasien isoman yang meninggal di Kota Bogor tercatat meningkat selama periode PPKM Darurat.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Sejak dibentuk pada awal PPKM Darurat pada 3 Juli lalu, tim pemulasaraan jenazah Covid-19 Kota Bogor sudah menangani 40 pasien yang meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing. Puluhan jenazah tersebut sudah dikebumikan di empat tempat pemakaman umum (TPU) khusus Covid-19 Kota Bogor.

Ketua Koordinator Pemulasaraan Jenazah Covid-19 Kota Bogor, Rino Indira Gusniawan, menjelaskan, pihaknya menangani pasien Covid-19 yang meninggal saat isoman melalui hotline yang disediakan. Sebanyak 40 jenazah tersebut merupakan total jenazah yang sudah ditangani sejak 4 Juli.

Baca Juga

“Dari hotline kami sejak tanggal 4 sampai hari ini sudah 40 jenazah. Tapi kalau total pasien meninggal sejak awal Januari sudah sekitar 200 jenazah. Kalau 40 (jenazah) satu minggu, jadi luar biasa penambahannya. Bahkan waktu Ahad (11/7) dalam sehari ada 11 orang meninggal,” kata Rino, Selasa (13/7).

Rino menjelaskan, pasien Covid-19 yang meninggal dunia dimakamkan di TPU Khusus Covid-19 Kota Bogor. Yakni, TPU Gunung Gadung di Kecamatan Bogor Selatan, TPU Situ Gede di Kecamatan Bogor Barat, TPU Mulya Harja di Kecamatan Bogor Selatan dan TPU Kayumanis di Kecamatan Tanahsareal.

Saat ini, tim pemulasaraan tengah berkoordinasi dengan Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor. Lantaran, makam khusus Covid-19 bagi warga non muslim di TPU Gunung Gadung sudah penuh.

“Kami berkoordinasi dengan Disperumkim bahwa rencananya kami sedang mencari tempat khusus untuk non muslim, karena TPU Gunung Gadung sudah penuh. Nanti Disperumkim yang akan memetakan di mana,” ucapnya.

Secara keseluruhan, sambung Rino, saat ini kondisi lahan untuk makam Covid-19 masih cukup. Yang saat ini menjadi kendala merupakan pembuatan liang lahatnya.

Khusus di TPU Situ Gede, Rino mengatakan, tim pemulasaraan bekerjasama dengan Disperumkim Kota Bogor untuk menggali liang lahat menggunakan backhoe. “Kalau dulu kami membuat lubang satu hari 10, jadi kalau sudah terpakai kita bisa buat lagi. Tapi kalau sekarang sudah tidak bisa terkejar karena ritme kerja kita yang sekarang tinggi, jadi sekarang kami membutuhkan alat,” jelasnya.

Rino menambahkan, tingginya kasus meninggal karena Covid-19, membuat pihaknya harus selalu sedia peti jenazah. Jika sebelumnya penambahan peti jenazah dilakukan satu pekan sekali, kini, penambahan peti jenazah mesti dilakukan hampir setiap hari.

"Saat ini sisa peti jenazah ada lima. Kemarin baru datang 20 peti jenazah lagi. Pokoknya selama dibentuk sejak awal PPKM Darurat, kami sudah menghabiskan 40 peti jenazah. Pokoknya hampir setiap hari kami harus restock," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement