REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berkomitmen mempercepat program Vaksinasi Gotong Royong bagi sektor swasta. Upaya itu juga menjadi upaya Kadin mendukung vaksinasi massal yang digencarkan pemerintah guna mempercepat target herd immunity.
“Dalam hal ini Kadin melakukan pendaftaran. Sementara untuk pelaksanaan vaksinasi termasuk distribusi berada dalam koordinasi Biofarma," ujar Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid melalui keterangan resmi, Selasa (13/7).
Ia mengungkapkan, Kadin bertugas menghimpun pendaftaran, memfasilitasi, dan menentukan alokasi kepada perusahaan swasta sesuai suplai vaksin yang diberikan Biofarma kepada Kadin. Arsjad mengatakan, Kadin bersama pemerintah sangat menaruh perhatian besar pada percepatan pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong ini.
"Kami apresiasi mitra kerja kami Bio Farma dan Kimia Farma meski banyak tantangan tetapi terus berupaya melakukan penyempurnaan," ujarnya. Kadin mencatat, sampai saat ini sudah lebih dari 28 ribu perusahaan yang mendaftar dengan 10,5 juta peserta, mencakup karyawan dan keluarga karyawan.
Hanya saja, alokasi yang diberikan kepada Kadin pada tahap satu baru 330 ribu dosis untuk 165 ribu peserta. Lalu pada tahap dua mencapai 600 ribu dosis bagi 300 ribu peserta. Ini semua telah dialokasikan oleh Kadin ke perusahaan yang mendaftar.
Selanjutnya, untuk tahap tiga pada Juli, Kadin diminta dapat mengalokasikan 1 juta dosis bagi 500 ribu peserta. Pihaknya berharap agar vaksin untul program Gotong Royong bisa semakin bertambah jumlahnya dan cepat pelaksanaannya, sehingga dapat memenuhi kebutuhan alokasi vaksin bagi beberapa perusahaan yang sudah mendaftar.
Prinsipnya, kata Arsjad, Kadin mendukung semua jenis program vaksinasi pemerintah. "Saat ini kami lebih intens berkoordinasi dengan semua pihak agar vaksinasi untuk dunia usaha ini bisa cepat pelaksanaannya sesuai dengan yang kita harapkan,” ujar dia.