REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Kantor Kepresidenan Turki melaporkan Presiden Recep Tayep Erdogan melakukan sambungan telepon dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Percakapan antara dua kepala negara yang hubungannya sedang renggang ini jarang terjadi.
Sambungan telepon tersebut dilakukan setelah Erdogan berbicara dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas. Selama 18 tahun berkuasa Erdogan lebih mendukung tujuan Palestina.
Selasa (13/7) Alarabiya melaporkan kantor Kepresidenan Turki mengatakan dalam percakapan tersebut Erdogan mengatakan pada Abbas, Turki tidak 'akan bungkam pada penindasan Israel di Palestina'. Mengenai konflik yang pecah di Gaza pada awal tahun ini, Erdogan menuduh Israel menggelar aksi 'terorisme'.
Ia berjanji untuk mengerahkan seluruh dunia untuk mempertahankan wilayah tersebut. Selama berbicara dengan Herzog, Erdogan menekankan pentingnya hubungan Turki-Israel untuk keamanan dan stabilitas di Timur Tengah.
Kantor Kepresidenan Turki menambahkan dalam kesempatan itu Erdogan juga menekankan pentingnya dialog antar dua negara walaupun berbeda pendapat. Erdogan juga mengatakan masyarakat internasional berharap konflik Israel-Palestina diselesaikan dengan solusi dua negara yang permanen dan komprehensif dalam dengan kerangka resolusi PBB'.
Namun Erdogan mengatakan kedua negara berpotensi melakukan kerjasama dibidang energi, pariwisata, dan teknologi. Hubungan kedua negara memburuk sejak organisasi non-profit Turki mengawasi kapal yang mencoba membobol blokade Israel di Jalur Gaza pada 2010 lalu.