REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Satgas Covid-19 Kota Bogor memastikan stok bantuan pangan bagi masyarakat yang menjalani isolasi mandiri (isoman), aman selama beberapa hari ke depan. Sejak Sabtu (3/7), sembako sudah didistribusikan kepada 3.000 lebih pasien Covid-19 yang sedang isoman.
Hal itu disampaikan oleh Dirut Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Kota Bogor, Muzakkir yang kini menjadi ketua tim pendistribusian sembako, sejak diberlakukan PPKM Darurat. Diketahui, stok sembako Kota Bogor terletak di Posko Logistik Covid-19 di Gedung Wanita.
"Saat ini stok sembako di gudang Satgas Covid-19 Kota Bogor di Gedung Wanita ada sekitar 7.000 paket. Sejauh ini kami sudah mendistribusikan 3.000 lebih paket sembako untuk warga Isoman," katanya Muzakkir kepada Republika.co.id, Selasa (13/7).
Muzakkir mengatakan, saat ini masih ada sejumlah karung beras yang belum dipecah menjadi paket sembako. Sehingga, diperkirakan stok sembako untuk beberapa hari ke depan masih aman.
Tak hanya itu, lanjutnya, selain untuk warga Isoman, Satgas Covid-19 Kota Bogor juga akan membagikan paket sembako tersebut untuk warga kurang mampu yang terdampak Covid-19. Terutama yang juga terdampak PPKM Darurat hingga 20 Juli 2021. “Kami akan distribusikan bantuan ini kepada masyarakat yang memang membutuhkan. Namun tetap harus melalui prosedur yang ada," ujarnya.
Untuk pengajuannya, Muzakkir menjelaskan, masyarakat bisa membuat laporan langsung kepada RT dan RW di wilayahnya masing-masing. Nanti para RT dan RW akan memberikan data tersebut kepada pihak kelurahan.
Kemudian pihak kelurahan dan kecamatan nantinya akan memberikan data tersebut ke posko logistik Covid-19 Kota Bogor. "Jadi bantuan ini akan kami distribusikan kepada masyarakat yang mengajukan, dengan acuan data yang masuk kepada kami dari pihak kelurahan maupun kecamatan," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Kota Bogor, Anita Primasari Mongan mengevaluasi proses penyaluran bantuan terhadap masyarakat terdampak Covid-19. Anita mengatakan, Satgas Covid-19 mulai dari tingkat RT, RW, Kelurahan dan Kecamatan harus menjemput bola perihal pendataan masyarakat yang harus diberikan bantuan. "Intinya dalam keadaan sulit begini semua harus jemput bola jangan sampai ada yang tidak terlayani," tegasnya.
Perihal mekanisme dan aturan penyaluran, menurut Anita sesuai dengan ketentuan dari Inspektorat, selama ada pertanggungjawaban baik tanda tangan dari warga atau RT atau siapapun yang mewakili, maka semua aman, bisa dijalankan bantuannya. Untuk pengajuan, siapapun boleh mengajukan, atas sepengetahuan Lurah dan siapapun boleh mengambil ke Gedung wanita, yang penting ada pertanggung jawaban bantuan itu sampai.
"Untuk usulan komisi I DPRD Kota Bogor agar bantuan logistik di distribusikan di kelurahan sehingga tidak bolak balik ke Gedung wanita, akan dibicarakan oleh satgas dan akan diinformasikan ke kita. Tadi lurah, camat, RT dan RW semua Siap bertanggung jawab," jelasnya.
Lebih lanjut, Anita pun mengatakan, bantuan yang saat ini dihimpun dj Gedung Wanita merupakan bantuan dari swadaya masyarakat, tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor. Sehingga dia mengapresiasi bantuan dan dukungan dari masyarakat Kota Bogor kepada Satgas Covid-19.
"Untuk itu saya mengapresiasi kepada seluruh masyarakat Kota Bogor yang sudah rela membantu dengan memberikan bantuan ke Satgas Covid-19," ujarnya.