REPUBLIKA.CO.ID,SOLO - Rencana pengoperasionalan Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, dinilai bisa mengurangi beban rumah sakit yang menangani pasien Covid-19 di Solo. Sebab, saat ini tingkat keterisian tempat tidur pasien (bed occupancy ratio/BOR) rumah sakit di Solo mencapai 95 persen.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani, mengatakan, selama ini rumah sakit di Solo menjadi rujukan pasien dari sebagian wilayah Jawa Tengah sisi timur dan Jawa Timur sisi barat. Selain wilayah Solo Raya, rumah sakit di Solo juga merawat pasien dari Grobogan, Blora, Pati, Kudus, Ngawi, Pacitan, Magetan dan Ponorogo.
"Kapasitas BOR di Kota Solo sudah mendekati 100 persen. Dengan Rumah Sakit Darurat Covid-19 untuk mengurangi beban di rumah sakit," kata Ahyani saat diwawancara secara daring, Kamis (15/7) sore.
Ahyanu menjelaskan, nantinya pasien Covid-19 akan dibagi. Pasien dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 untuk potensi kesembuhan lebih besar. Sehingga, orang yang terpapar Covid-19 bisa segera sembuh.
"Jadi mungkin nanti akan ada pemilahan lagi. Gejala ringan yang selama ini belum tertangani itu kan kasihan, di rumah sakit tidak tertangani, di tempat isolasi terpusat juga tidak boleh. Karena potensi gejala ringan menjadi berat itu kan bisa saja. Mereka juga harus difasilitasi jangan sampai yang ringan itu menjadi berat," papar Sekretaris Daerah (Sekda) Solo tersebut.
Terkait persiapan operasional Rumah Sakit Darurat Covid-19 tersebut ditangani oleh Kementerian PUPR dan Kementerian Kesehatan. Ahyani berharap Rumah Sakit Darurat Covid-19 tersebut segera beroperasional.
"Mudah-mudahan. Tinggal alat kesehatan dan tenaga kesehatan saja. Soalnya bed dan peralatan sudah semua. Sebab disana untuk yang bergejala ringan," pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, mengatakan, persiapan Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Asrama Haji Donohudan pada Jumat (16/7) dilakukan pemindahan pasien Covid-19 tanpa gejala (OTG) yang berada di gedung Madinah. Nantinya, gedung Madinah yang akan difungsikan sebagai Rumah Sakit Darurat Covid-19. Kapasitas yang disiapkan sebanyak 456 tempat tidur pasien ditambah delapan high care unit (HCU).
"Yang di gedung Madinah sudah digeser hari ini ada 124 OTG. Kemudian gedung Madinah besok pagi sudah dipersiapkan dari Kementerian PUPR dan Kemenkes. Yang di lantai bawah untuk HCU ada delapan, yang di atas untuk pasien 456 bed. Diperkirakan tiga pekan sampai satu bulan selesai," terang Teguh, Jumat (16/7).