LENGKONG AYOBANDUNG.COM — Bobotoh sangatlah identik dengan klub sepak bola Persib Bandung. Loyalitas dan fanatisme dalam mendukung Persib tak bisa diragukan lagi.
Dimana pun Persib berlaga, Bobotoh selalu hadir mendukung dengan militan.
Istilah Bobotoh lahir dari Bahasa Sunda. dalam kamus Bahasa Sunda karya R. Satjadibrata (2011), berarti “orang yang menghidupkan semangat kepada orang yang hendak berkelahi (atau binatang yang hendak diadu), suporter".
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan jika Bobotoh pada awalnya memiliki makna luas. Bobotoh lahir atas dasar kecintaan terhadap sesuatu. Rela berkorban dan mendukung sepenuh hati merupakan sifat yang di implementasikan dalam cara mereka untuk mendukung, salah satunya mendukung klub Sepakbola.
Mengutip dari Goal.com, eksistensi Bobotoh sudah mulai muncul ketika saat itu Persib Bandung masih bernama BIVB (Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond). BIVB ini merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis pada masa itu.
BIVB mulai mendapat dukungan secara langsung dari sekelompok orang yang disebut Balakurawa yang datang ke Lapangan Tegalega.
Pada tahun 1933, BIVB mulai meredup, kemudian lahir PSIB (Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung). National Voetball Bond (NVB) juga muncul di Bandung. Kedua klub baru ini sepakat menyatu dengan nama Persib di bawah pimpinan Anwar St. Pamoentjak.
Seiring berjalannya waktu, Persib Bandung menoreh sejarah pertama kali, kala menjuarai kejuaraan Nasional tahun 1937. Pada tahun tersebut, Persib berhasil mengalahkan Persis Solo dengan skor 2-1 dalam partai puncak di Stadion Sriwedari, Solo.
Rombongan pemain juara yang tiba di Stasiun Bandung itu lantas disambut oleh mereka yang menyebut diri sebagai Bobotoh. Para pemain diarak keliling kota.
Dengan berbagai torehan prestasi yang diraih Persib. Maka kecintaan masyarakat terhadap klub terus meluas, tak hanya di Bandung saja, melainkan hampir seluruh Jawa Barat.
Mendukung Persib seolah menjadi Budaya turun temurun dari masa ke masa; dan seakan jadi suatu hal yang wajib ketika tumbuh besar di Jawa Barat.
Seiring Berkembangnya Informasi, referensi akan supporter semakin beragam, Ada banyak gaya mendukung klub sepak bola dari berbagai negara mulai dari chants (nyanyian), gaya berpakaian, dan atribut.
Gaya mendukung tersebut mulai diadaptasi oleh sebagian Bobotoh. Alhasil, lahirlah beberapa kelompok bobotoh seperti Hooligan Persib, Viking Persib Club (VPC), Flowers City Casual (FCC), La Curva Pasundan, Bomber (Bobotoh Maung Bandung Bersatu), Drunken Troopers, TS1 Crew, Bandung Supporter Alliance, Second Squad. [Enrico Arya Pradita]