Sabtu 17 Jul 2021 12:48 WIB

Anggap Vaksin Sebagai Racun, Lanoix Malah tak Tertolong

Lanoix menolak divaksinasi Covid-19 karena menganggapnya sebagai

Rep: Rizky Surya/ Red: Joko Sadewo
Seorang pekerja medis menunjukkan botol vaksin Sinovac Covid-19 (foto ilustrasi)
Foto: AP/Tatan Syuflana
Seorang pekerja medis menunjukkan botol vaksin Sinovac Covid-19 (foto ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Nasib malang menimpa Alan Scott Lanoix. Pria kelahiran Louisiana ini harus dikuburkan oleh ketiga putranya pada Hari Ayah, setelah meninggal karena Covid-19. Pria kelahiran Louisiana itu menolak divaksinasi karena menganggapnya sebagai "racun".

Lanoix meninggal pada 9 Juni di usia 54 tahun, setelah sebelumnya terkena Covid-19 di pekerjaan manufakturnya. Adiknya, Lisa Adler, mengira dia akan pulih dan kemudian memiliki kekebalan. Tapi ternyata Lanoix tidak selamat. Bahkan, putra dan istrinya ikut tertular Covid-19 juga.

Lanoix dirawat di rumah sakit selama 17 hari, dengan menggunakan ventilator. "Menjelang akhir hidupnya, dia memberi tahu saudara perempuannya bahwa apa pun yang terjadi, dia bahagia dengan hidupnya, dan dia mencintai keluarganya," kata Adler dilansir dari Newsweek pada Sabtu (17/7).

Adler menyampaikan selamat tinggal terakhirnya kepada Lanoix melalui obrolan video online saat dia duduk sekarat di rumah sakit. "Dia mengira vaksin itu racun dan dia takut mendapatkannya, dan ada banyak orang yang memiliki perasaan yang sama," ujar Adler.

Adler mengimbau setiap orang agar menerima suntikan Covid-19. Ia tak ingin ada orang lain bernasib sama seperti Lanoix. "Saya mendesak siapa pun jika mereka ragu untuk mendapatkan vaksin, lakukan itu untuk mengenang saudara saya," ucap Adler.

Diketahui, kasus-kasus baru Covid-19 di Amerika Serikat didorong oleh pelonggaran tindakan pencegahan pandemi, tingkat vaksinasi yang rendah, serta varian Delta Covid-19. Varian ini tampaknya menyebar lebih cepat daripada jenis virus corona yang awalnya memulai pandemi.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement