Senin 19 Jul 2021 04:11 WIB

Masjid Agung Sheikh Zayed Dikunjungi 235.700 Orang

Masjid Agung Sheikh Zayed dikunjungi 235.700 orang.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Masjid Agung Sheikh Zayed
Foto: Khaleej Times
Masjid Agung Sheikh Zayed

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi menerima 65.500 jamaah dan 126.000 pengunjung selama H1 2021, dengan total 235.700 orang.

Menurut statistik, 54 persen pengunjung berasal dari dalam Uni Arab Emirate (UAE) sementara sisanya adalah turis asing. Pada Q2, masjid mengalami pertumbuhan 53 persen dalam jumlah pengunjung dibandingkan dengan Q1, mencapai 142.600 orang.

Baca Juga

Laki-laki terdiri 54 persen dari pengunjung sementara sisanya perempuan. Kelompok usia 25 sampai 35 tahun merupakan mayoritas dengan 41 persen. Selama paruh pertama tahun ini, 44 ribu orang menggunakan Jogging Trail.

Dilansir dari laman Emirates News Agency, Ahad (18/7), selama enam bulan pertama tahun 2021, Sheikh Zayed Grand Mosque Center (SZGMC) atau Masjid Agung  Sheikh Zayed menyampaikan pesan toleransi masjid yang bersumber dari ajaran Islam yang sebenarnya, melalui 1.700 tur budaya yang dipimpin oleh pakar tur budaya resmi dan dihadiri oleh 4.918 pengunjung dari seluruh dunia.

Selain itu, pusat tersebut menyelenggarakan 75 tur virtual dalam bahasa Arab dan Inggris melalui Instagram dan Microsoft Teams, mencatat 7.382 tampilan. Ini termasuk 20 tur yang telah dipesan sebelumnya dengan partisipasi 797 pengikut.

Tiga tur dilakukan dalam bahasa isyarat sebagai bagian dari program Reh'haab Alhemam yang melayani orang-orang yang bertekad untuk mengikutsertakan mereka dalam berbagai inisiatif yang diselenggarakan oleh pusat sebagai bagian dari komitmennya terhadap tanggung jawab sosial dan sebagai pengakuan atas peran mereka yang berpengaruh dalam masyarakat.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement