REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO — Penyelenggara Olimpiade Tokyo memperingatkan seluruh peserta agar tidak mengunjungi restoran yang buka setelah jam 8 malam atau menyajikan alkohol dengan alasan "berisiko tinggi."
Jepang telah mengumumkan keadaan darurat Covid-19 untuk Tokyo selama berlangsungnya gelaran olahraga multievent dunia tersebut.
Kekhawatiran publik meningkat karena ajang tersebut dihadiri puluhan ribu atlet, ofisial dan jurnalis luar negeri, yang ditakutkan dapat mempercepat tingkat penularan virus corona di Tokyo dan menimbulkan varian yang lebih menular atau lebih mematikan.
Media Jepang melaporkan, sejumlah kasus Covid-19 ketika peserta Olimpiade minum-minum di pusat kota Tokyo atau melanggar karantina.
"Insiden-insiden itu juga telah diangkat dalam National Diet, dan berpotensi merusak reputasi Olimpiade Tokyo 2020 dan organisasi Anda," kata penyelenggara, merujuk pada laporan media baru-baru ini di Jepang, dikutip dari Reuters, Senin (19/7).
Oleh sebab itu, penyelenggara terus mengingatkan para peserta untuk "tidak mengunjungi restoran yang buka setelah pukul 20.00 atau yang menyajikan alkohol."
"Bahkan setelah 14 hari pertama Anda di Jepang, tindakan tersebut akan dianggap seperti mengunjungi bisnis yang beroperasi secara ilegal dan dapat menimbulkan risiko besar bagi reputasi diri Anda sendiri, organisasi Anda dan Olimpiade Tokyo 2020," kata penyelenggara dalam catatan yang dikirim ke petugas yang bertanggung jawab untuk memastikan seluruh peserta Olimpiade Tokyo mengikuti protokol tersebut.
Penonton dilarang hadir di hampir seluruh acara atau pertandingan Olimpiade, dan virus corona diketahui telah menginfeksi sejumlah tim telah yang tiba di Jepang dalam waktu kurang dari satu pekan menjelang upacara pembukaan ajang bergengsi tersebut pada 23 Juli.