Selasa 20 Jul 2021 22:16 WIB

Kasus Positif Covid-19 di Bantul Melonjak Seribu Lebih

Tambahan terbanyak kasus baru di Kabupaten Bantul dari Kecamatan Sewon dan Bantul.

Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi)
Foto: AP Photo/Gerald Herbert
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam sehari melonjak 1.078 orang, Selasa (20/7). Saat ini total kasus di Kabupaten Bantul menjadi 34.182 orang.

Satgas Penanggulangan Covid-19 Bantul dalam keterangan resmi, Selasa, menyebut, tambahan kasus baru tersebut berasal dari Kecamatan Sewon 322 orang, disusul Bantul 177 orang, kemudian Imogiri 73 orang, dan Banguntapan 72 orang, Pajangan 63 orang, Bambanglipuro 60 orang, serta Jetis 45 orang.

Selanjutnya dari Sanden 39 orang, Pandak 39 orang, Pundong 38 orang, dan Pleret juga 38 orang, kemudian Sedayu 37 orang. Sisanya dari Kretek 26 orang, Srandakan 24 orang, dan Kasihan 17 orang, serta Dlingo delapan orang.

Meski demikian dalam periode tersebut terdapat kasus sembuh dari Covid-19 berjumlah 321 orang. Rinciannya dari Sanden 76 orang, Imogiri 72 orang, Pajangan 54 orang, Pandak 31 orang, Bambanglipuro 26 orang, Sewon 17 orang, Kretek 16 orang, dan Pleret 11 orang. Sisanya dari Bantul enam orang, Banguntapan lima orang, dan Kasihan empat orang, serta Srandakan, Jetis, dan Sedayu masing-masing satu orang. Dengan demikian angka kesembuhan di Bantul secara akumulasi berjumlah 21.862 orang.

Sedangkan kasus konfirmasi Covid-19 yang meninggal pada hari ini tercatat 18 orang, sehingga totalnya menjadi 794 kasus kematian. Dengan perkembangan kasus harian itu, maka kasus aktif Covid-19 atau pasien domisili Bantul yang masih menjalani karantina maupun isolasi mandiri per hari Selasa (20/7) sebanyak 11.526 orang.

Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengharapkan, semua masyarakat Bantul mematuhi protokol kesehatan yang diatur selama PPKM Darurat dan mengurangi mobilitas guna mencegah kerumunan yang bisa mengakibatkan penularan kasus Covid-19.

"Pada akhirnya kembali kepada kita masing-masing, kita mau tidak bersama sama menghentikan Covid-19, caranya jangan pada pergi-pergi yang tidak penting, tujuan-tujuan yang tidak penting yang bisa ditunda ya ditunda saja," katanya.

Bupati juga mengajak masyarakat bersama memutus rantai penyebaran Covid-19 dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, dan protokol kesehatan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement