REPUBLIKA.CO.ID, HENAN -- Banjir bandang di Provinsi Henan, China Tengah, yang disebabkan oleh hujan lebat telah menewaskan sedikitnya 18 korban. Hingga Rabu (21/7), tim SAR telah menemukan 18 jenazah di ibu kota provinsi, Zhengzhou.
Menurut South China Morning Post, sekitar 200.000 warga di Provinsi Henan telah mengungsi. Dalam sebuah pernyataan, pemerintah kota Zhengzhou mengatakan situasi masih jauh dari terkendali dan tingkat darurat telah dinaikkan ke level tertinggi.
Hujan deras telah mengguyur provinsi itu sejak akhir pekan. Akibatnya, sungai-sungai pun meluap dan membanjiri jalan-jalan di beberapa kota.
Biro Meteorologi Zhengzhou mengungkapkan curah hujan di wilayah tersebut mencapai 617 milimeter, atau tertinggi dalam 60 tahun. Para ahli meteorologi bahkan menyebut hujan yang mengguyur daerah tersebut sebagai hujan paling lebat dalam 1.000 tahun terakhir.
Biaya kerugian akibat hujan dan banjir bandang itu diestimasi mencapai sekitar 11,3 juta dolar AS.
*Ditulis oleh Dilan Pamuk di Ankara