Jumat 23 Jul 2021 03:34 WIB

Atlet Taekwondo UMM Bawa Pulang Lima Medali Emas

Atlet UMM meraih medali dalam ajang Bandung International E-Poomsae Tournament

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Taekwondo, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)  membawa banyak medali dari Kejuaraan Bandung International E-Poomsae Tournament 2021 yang diikuti 1.850 peserta dari 16 negara.
Foto: Humas UMM
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Taekwondo, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membawa banyak medali dari Kejuaraan Bandung International E-Poomsae Tournament 2021 yang diikuti 1.850 peserta dari 16 negara.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Taekwondo dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil membawa pulang lima medali emas, lima medali perak, dan enam medali perunggu. Raihan ini berasal dari Kejuaraan Bandung International E-Poomsae Tournament 2021 yang diikuti 1.850 peserta dari 16 negara.

Pelatih tim Taekwondo UMM, Muhammad Luqman Hakim mengatakan, persiapan lomba cukup berat bagi para atlet taekwondo UMM. Selain karena faktor pandemi yang menyulitkan untuk pertemuan tatap muka, tidak banyak atlet taekwondo yang berada di Malang. "Ini juga menjadi tantangan tersendiri," kata mahasiswa Teknik Mesin UMM ini.

Untuk mereka yang berada di Malang, mungkin bisa dengan mudah berlatih bersama-sama dengan yang lain. Namun bagi atlet yang sedang di luar Malang, tim harus melatih mereka secara virtual. Padahal untuk menyelaraskan berbagai gerakan harus melihat secara langsung perkembangan atlet.

Kendala saat latihan juga dialami oleh Sintia Rahmah. Salah satu atlet taekwondo UMM ini mengaku, waktu persiapan lomba tergolong sangat pendek yaitu tiga minggu. 

Selain kekurangan waktu untuk berlatih, Sintia menjelaskan, latar belakang kemampuan atlet taekwondo UMM itu kyourugi atau pertarungan. Sementara pada lomba tersebut berjenis poomsae atau seni dalam taekwondo. Perbedaan gaya tersebut menyebabkan beban latihan menjadi lebih berat.

Peraih medali emas ini menerangkan, perlombaan ini diadakan secara daring dengan cara mengirimkan video perlombaan. Artinya, dalam waktu yang singkat selain harus latihan juga harus meluangkan waktu untuk mengambil video. "Proses pengambilan video juga dilakukan bersama-sama, karena itu teman-teman yang di luar Malang harus kembali ke sini untuk pengambilan video,” ungkap dia.

Mahasiswa Fakultas Hukum (FH) ini tidak menyangka, timnya akan membawa pulang banyak medali. Pasalnya, persaingan di lomba ini sangat ketat. Tidak hanya harus bersaing dengan atlet di tingkat universitas, mereka juga harus bersaing dengan tim nasional Indonesia dan tim-tim dari luar negeri.

Sintia berpesan kepada para atlet UMM yang belum bertanding selama pandemi untuk tetap semangat dan semakin giat dalam berlatih. "Semoga kedepannya UKM taekwondo UMM semakin berkembang menjadi lebih baik,” kata dia dalam pesan resmi yang diterima Republika, Kamis (22/7).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement