Sabtu 24 Jul 2021 19:44 WIB

Milad ke-112 Muhammadiyah, Aisyiyah: Menuju Wanita Tangguh

Aisyiyah menyatakan milad ke-112 Muhammadiyah momentum berdayakan perempuan

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Nashih Nashrullah
Aisyiyah menyatakan milad ke-112 Muhammadiyah momentum berdayakan perempuan. Logo Muhammadiyah.
Foto: Antara
Aisyiyah menyatakan milad ke-112 Muhammadiyah momentum berdayakan perempuan. Logo Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah, Tri Hastuti Nur Rochimah, mengatakan saat ini dan nantinya generasi perempuan harus mandiri dan mampu bertahan di berbagai macam kondisi. 

Sebab, perempuan itu menjadi inisiator, stabilisator baik bagi keluarga maupun bangsa dan negara. Maka dari itu, dia akan membantu para perempuan untuk bisa melakukan apapun.

Baca Juga

“Landasan nilai muhammadiyah berpihak kepada kelompok dhuafa dan kelompok yang dimiskinkan sistem. Saat ini banyak perempuan yang tertekan karena ekonomi dan ketertinggalan pendidikan. Di Indonesia ini sangat banyak. Maka dari itu, kami mendorong agar mereka bisa mandiri dan berdiri sendiri,” katanya saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (24/7).

Dia menjelaskan adapun program yang dapat membuat perempuan lebih berani dan percaya diri yaitu dengan pelatihan keterampilan dan jaringan usaha. 

Selain itu, melakukan pendampingan terhadap tenaga kerja perempuan, baik di dalam maupun luar negeri, sehingga memiliki pemahaman dan mendapatkan haknya sebagai buruh serta mendapat perlindungan hukum. 

Selain itu juga, kata dia membangun kesadaran dan perilaku ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat, antara lain dengan optimalisasi pendampingan dan pembinaan ekonomi melalui program Bina Usaha Ekonomi Keluarga (BUEKA) di komunitas, mengembangkan usaha-usaha dalam meningkatkan keterampilan kelompok masyarakat khususnya kelompok miskin dan menguatkan posisi serta kondisi usaha mikro kecil yang dikelola perempuan dalam hal akses dan kontrol terhadap sumber daya ekonomi.

“Partisipasi perempuan rendah sekali apalagi ditingkat desa. Lalu, banyak juga yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Kami ini akan hadir memberikan pembelajaran dan motivasi juga agar perempuan bisa melakukan apapun,” kata dia.

Dia menambahkan di saat pandemi Covid-19 banyak perempuan yang kehilangan pekerjaannya. Dia mengaku membantu semua pihak perempuan di seluruh Indonesia. Sampai kabupaten yang terpencil pun. Sehingga perempuan di Indonesia bisa tetap maju dan tidak menyerah untuk terus belajar dan berjuang.

“Ya kami langsung ke lapangan ya bantu langsung. Kerja sama dengan dinas kesehatan, perindustrian dan sebagainya agar kami tahu kondisi perempuan di daerah tersebut. Karena kebanyakan perempuan yang di daerah sangat tertinggal dan keterbatasan informasi. Kami disini akan membantu mereka,” kata dia.

Untuk target kedepannya, kata dia, Aisyiyah akan tetap membantu para perempuan di seluruh Indonesia untuk tetap berpendidikan dan memiliki usaha untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari. 

Menurutnya, sampai saat ini kemiskinan di Indonesia belum teratasi apalagi masalah-masalah perempuan yang sering digampangkan atau dilecehkan.

“Aisyiyah ini kan ada di seluruh Indonesia ya. Kami terus berdiskusi apa saja masalah perempuan di masing-masing daerah. Kebanyakan memang kemiskinan membuat perempuan itu tidak bisa apa-apa. Sehingga kami akan membuat gebrakan agar mereka bisa berkembang di bidang apapun,” kata dia.

Dia mencontohkan misalnya di daerah Kabupaten Demak, Jawa Tengah, banyak nelayan garam. Dalam hal itu, ia akan membantu bagaimana mengatur agar usaha garamnya bisa berjalan ke seluruh daerah dan kalau bisa ke luar negeri. 

Dia akan bantu dari segi modal dan manajemen. Sehingga mereka dapat bertahan hidup atas kemampuannya. “Yang paling penting perempuan harus bisa melakukan apa saja dan mau belajar. Semua bisa karena ada niat dan belajar. Mandiri apalagi. Kami akan bantu para perempuan terhindar dari kemiskinan. Masih banyak daerah yang harus kami bantu. Termasuk daerah terpencil. Tetap semangat untuk kemajuan perempuan,” kata dia.    

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement